Thursday, 16 April 2015

Gila Hormat

Anda pasti pernah bertemu dengan seseorang yang " apa-apa ingin dia di dahulukan, di hormati, sensitif dan marah bila di kritik, di acuhkan". Orang seperti ini apakah termasuk Gila Hormat, Gila Pujian, ingin diperlakukan sebagaimana yang ia inginkan? Berurusan dengan orang yang memilki karakter aneh seperti itu tentu menyebalkan, segala sesuatu ingin seperti dia mau.
Salah sedikit bicara dan bersikap membuat rusak suasana, yang tadinya berteman malah menjadi lawan, awalnya di hargai akhirnya di benci. Demam gila hormat gila pujian ini biasanya di gandrungi oleh mereka yang punya kedudukan, prestasi, orang kaya baru, dan orang-orang yang merasa ingin memiliki semuanya.

Adalah manusiawi bila kita menginginkan di perlakukan sebagaimana mestinya, dan perkara rasa hormat menghormati tidak muncul dengan sendirinya. Semuanya bermula dari sikap dan gaya bicara. Sejatinya hidup ini ,ada norma yang tidak seharusnya dilanggar, ada aturan yang perlu di taati, hingga keseimbangan akan tercipta bila satu sama lain harus tahu diri akan fungsi dan posisinya. Lemahnya kita sebagai manusia, sering mengharapkan pujian namun menghindari kritikan dan nasehat. Senantiasa berharap diperlakukan istimewa tapi enggan menghargai keberadaan orang lain.

Hidup punya aturan main, setiap orang memiliki peran dan fungsi, seperti bagaimana seorang anak bersikap terhadap orang tuanya, dan cara perlakuan orang tua terhadap anaknya juga akan menentukan hubungan harmonis antar orang tua dan anak. Yang muda menghormati yang tua, dan yang tua tidak harus merasa lebih karena dituakan. Kenyataan hubungan harmonis itu tidak semudah ucapan, tidak selamanya orang yang lebih tua, punya kedudukan, terpandang, harta sebesar gunung dan lautan, layak mendapat penghormatan. Mengapa? Karena mereka sendiri menginginkan dirinya memang tidak pantas untuk dihargai, mereka membuka kesempatan menghinakan diri dengan sifat dan kelakuan yang tak seharusnya ditiru.

Mereka yang masuk kategori gila hormat, doyan publikasi, gandrung di agung-agungkan, pengen kelihatan Narsis banget, akan melahirkan cinta dunia, Allah berfirman 
"Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)".(An-Nazi’aat: 37 – 41) 

Allah berfirman, “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman:18)

Di hormati atau tidaknya kita bagi manusia lain, bukan penghalang kita untuk menjadi terhormat di mata Allah. Sesuatu menurut kita indah, tak selamanya membawa kebaikan dan kebenaran. Rasulullah saw. bersabda, “Jauhilah hidup mewah, karena hamba-hamba Allah itu bukanlah orang-orang yang hidup mewah.” (Al-Silsilah Al-Shahihah, nomor 353).

No comments:

Post a Comment