Thursday, 16 October 2014

Amalan Pelebur Dosa



Tidak ada dosa yang tidak terampuni oleh Allah bila hambaNYA sungguh-sungguh berniat hijrah kearah yang lebih baik. Sebagaimana Allah Yaa Rahman Yaa Rahim senantiasa menawarkan berbagai amalan kebaikan untuk pelebur dosa hambanya. Apa sajakah amalan pelebur dosa tersebut?


1. TAUBAT
“Barang siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya” (HR. Muslim, No. 2703.)
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ke tenggorokan” .

2.Sedekah
sedekah, baik yang dilakukan dengan terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Allah berfirman, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagi kamu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS
al-Baqarah: 271).

Rasulullah saw bersabda, “
…sedekah itu mematikan (melebur) kesalahan dan takwa itu membunuh kesalahan seperti air memadamkan api,” (HR Thabrani).

3.Jihad
Jihad  di jalan Allah yang dilakukan dengan ikhlas bisa melebur dosa. Baik yang dilakukan dengan harta maupun jiwa. Allah berfirman, “…(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan ke dalam surga…” (QS ash-Shaff: 11-12).

4. Zikir / Senantiasa Ingat Allah 
“Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: “Tentu”, lalu beliau bersabda: Zikir kepada Allah Ta`ala” HR. At Turmidzi, No. 3347.

5. Menyambung Tali Silaturohim
Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: “Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya” HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.

Banyak amalan lain yang bisa melebur dosa, seperti puasa, sholat jamaah, bahkan sakit dan musibah yang menimpa seorang mukmin mengandung hikmah yang merupakan rahmat dari Allah Ta’ala. Imam Ibnul Qayyim berkata : “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini”. (Syifa-ul Alil fi Masail Qadha wal Qadar wa Hikmah wa Ta’lil hal 452).

Monday, 29 September 2014

Nasehat Bijak Tentang Kesulitan

Ketika sebuah masalah datang dalam kehidupan kita dan kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang harus diambil, dan sering dari pilihan yang kita ambil tersebut kita harus melewati suatu transformasi kehidupan yang menyakitkan bagi jiwa dan tubuh kita. Namun ditengah kesulitan tersebut kita harus ingat ada Tuhan yang menyertai kita, ada masa depan yang Tuhan sediakan untuk kita diakhir perjuangan kita
Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)

Tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari
 
Sembilan dari sepuluh orang Amerika yang disurvei Garrett kuatir akan hidup mereka. Tapi ada 2 perbedaan besar bagaimana mereka menghadapi kekuatiran mereka. Yang satu. Mereka membiarkan masalah berkubang dalam kehidupan mereka, tapi yang satunya lagi memfokuskan diri untuk melakukan suatu perubahan yang mereka bisa untuk masyarakat. Dan orang-orang yang terakhir inilah yang merasa bahagia dengan kehidupan.

Permulaan yang buruk tidak menentukan masa depan yang buruk. Bila kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, Dia dapat mengubah pengalaman masa lalu yang buruk menjadi sesuatu yang indah.

Tuhan tidak pernah menutup satu pintu tanpa membuka pintu yang lain. Tuhan tidak pernah menutup satu kesempatan tanpa membuka kesempatan yang lain. Mengapa Tuhan menutup pintu atau kesempatan? Seringkali Tuhan ingin menarik perhatian kita. Dia ingin agar kita memiliki prioritas yang benar. Bila kita menyimpang dari jalanNya, kita tidak hanya mnghancurkan hati Tuhan, tapi juga menghancurkan hidup kita.

Ketika kita memiliki visi atau tujuan, sangatlah penting untuk kita terus menyadari bahwa ada pihak-pihak yang akan selalu berusaha menggagalkan pencapaian visi tersebut.

kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia itu adalah alamat dari kehidupan,semakin banyak masalah yang anda hadapi dalam hidup ini maka semakin luas pulalah peluang anda untuk hidup yang terbuka bagi anda

Masalah bukan menjadi alasan kita untuk menghindarinya, namun dengan masalah kita menjadi lebih dewasa dan lebih terbuka menghadapi hidup ini.

Bayangkan betapa keringnya hidup bila segala sesuatu muncul begitu saja saat kita inginkan. Hargailah masa susah, karena masa itu berlimpah kesempatan. Bangkitlah menghadapi tantangan pahit, dan hidup kita akan terasa manis.

Agar dapat membahagiakan seseorang,………… isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan laparnya dengan makanan.!!
(Frederick E. Crane)

Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.

Tempat yang tepat untuk meletakkan kekhawatiran Anda sendiri dan kesalahan orang yang Anda kasihi adalah di tangan ALLAH. Karena tangan itu senantiasa terulur untuk Anda setiap saat

Ketika Anda meletakkan masalah-masalah Anda ke tangan Tuhan, jangan pernah memintanya kembali. Pikirkan saja apa yang akan Anda dapatkan setelah Anda meletakkannya ke dalam tangan Tuhan

Kedukaan dan kesedihan bisa menghampiri Anda dalam berbagai cara. Tidak selalu melalui kematian, namun sering kali melalui kesia-siaan hidup orang yang Anda kasihi, melalui berbagai tantangan yang sering kali harus dihadapi dalam hidup ini.

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui oranglain. (William Wordsworth)

Apa perbedaan antara hambatan dan kesempatan? Perbedaannya terletak pada sikap kita dalam memandangnya. Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan; dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan. (J. Sidlow Baxter)

Dengki itu memakan kebaikan, sebagaimana api membakar kayu. Sedangkan sedekah itu menghapus kesalahan, sebagaimana air memadamkan api. (Hadist Riwayat Ibnu Majah)
 
Apa pun tugas hidup anda, lakukan dengan baik. Seseorang semestinya melakukan pekerjaannya sedemikian baik sehingga mereka yang masih hidup, yang sudah mati, dan yang belum lahir tidak mampu melakukannya lebih baik lagi. (Martin Luther King)

Ada dua macam manusia di dunia ini, mereka yang mencari alasan dan mereka mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak selesai, dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa pekerjannya dapat terselesaikan. (Alan Cohen)

Beda Ujian, Peringatan dan Azab

Pada hakekatnya segala macam kesulitan dan kebahagiaan sejatinya Allah yang Maha Mengatur. Allah jua yang bisa menjadikan hambaNya bermanfaat, miskin, kaya, hidup dan mati. Tidak ada yang lepas dari pengawasan Allah, tak satu pun juga bebas lepas dari segala cobaan, ujian, peringatan dan azab. 


Seringkali kita melihat seseorang berkeluh-kesah atas kesulitan dan musibah yang menimpanya, dan dengan gampangnya ia berujar " Yaa Allah, bantu aku melewati ujian ini", ada juga yang berkata " inilah ujian dari Allah". Dan sangat jarang sekali mengakui " Tuhan, mungkin ini adalah peringatan, teguran atau azab atas kedurhakaanku, atas dosa-dosaku". Dan itu sangat jarang terucap  oleh orang-orang yang ( maaf ) tidak mau tunduk dengan aturan Allah.

Kenyataannya memang manusia tidak mau mengakui kesalahannya di mata orang lain, sekalipun salah, tetap saja merasa benar. Padahal, tanpa pernah merasa malu pada Allah, pada manusia, hampir segala cara ia langgar dalam berkarya dan bersosialisasi. Seperti firman  Allah SWT berikut ini : ”Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab”. (QS. Al Mukmin [40] : 40).

Cobaan atau ujian yang menimpa setiap orang, bisa berupa keburukan atau kebaikan, kesenangan atau kesengsaraan, sebagaimana disebutkan pula didalam firman-Nya yang lain  yaitu : “ Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali  (kepada kebenaran) (QS. Al A’raf  [7] : 168).

Mari kita sejenak merenungkan perbedaan Ujian, Cobaan, Peringatan / Azab

1. Cobaan ( ujian )

Cobaan atau ujian adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang yang tingkat keimananannya sudah tinggi atau seseorang yang tingkatan keimanannya bertambah ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuannya adalah untuk menguji sejauh mana tangguhnya atau kuatnya iman orang tersebut. Apakah dengan ujian itu, akan bertambah keyakinannya atas kebesaran Allah, apakah dengan segala kesulitan dan kebahagiaan yang diberikan Allah, semata berbuat karena manusia atau karena Allah. Dan hendaklah kita sebagai manusia biasa yang masih jauh tingkat keimanannya, yang sering berbuat riya', takabur / sombong, dsb, jangan mudah mengucapkan " inilah ujian dari Allah " ketika kesulitan datang
 
2. Peringatan

Peringatan diberikan oleh Alloh kepada orang-orang yang lemah imannya. Misalnya orang yang shalatnya jarang-jarang, puasa Romadhon jarang-jarang, sholat tidak tepat waktu, mengumbar aurat, suka gosip, riya, takabur, dan masih dikelilingi oleh penyakit hati.  Bila ditimpa musibah atau sakit itu merupakan peringatan dari Alloh agar dia intropeksi diri atas segala kesalahan di masa lalu

Sikap orang yang lemah imannya dalam menghadapi cobaan

Al Ankabut :10
“Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu". Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?”

 3. Azab.

Azab disediakan bagi orang-orang yang ingkar kepada Alloh atau orang-orang yang tidak beriman dan sombong kepada Alloh. Orang-orang yang enggan beribadah kepada Alloh dan senantiasa melanggar aturan-aturan Alloh. Juga azab itu disediakan bagi orang kafir kepada Alloh.

Al-Bayyinah :6 “Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”

Mari kita bertanya pada diri sendiri, Bagaimana keimanan kita terhadap Allah SWT ? Apabila kita termasuk orang yang lalai, maka jawaban atas musibah yang menimpa, adalah sebagai azab dan peringatan atas kelalaian kita, agar kita sadar dari kelalain kita selama ini. Dan segeralah bertobat.

Monday, 1 September 2014

Gambar Nasehat Bijak Terbaru

Disela waktu santai, ada saja aktifitas yang bisa dilakukan, seperti membuat gambar kata mutiara seperti dibawah ini. Sepertinya pekerjaan iseng dan kurang berharga, cuma inilah salah satu alternatif terbaik yang bisa dikerjakan daripada obrol chating tidak karuan, menghabiskan waktu dan pikiran. Sesuatu mungkin tampak kecil dalam sudut pandang, dan akan peroleh pahala dan manfaat bila kreatifitas bernilai ibadah semata karena Allah. Mari kita berbagi, saling mengingatkan meski hanya dalam bentuk tulisan dan gambar.









Friday, 29 August 2014

Intropeksi Diri " Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk "

Sebuah buku menarik untuk dibaca dan jadi bahan intropeksi diri, sayang sekali dilewatkan. Buku ini hadir untuk menyindir kita sebagai para manusia yang sekarang sering terlupa atas apa yang Tuhan berikan. Ibada wajib sering dilakukan secara kilat, seolah-olah ibadah yang terpenting adalah dilakukan tak peduli salah atau benar, khusyu atau tidak, dan yang utama ikhlas atau tidak.


Dalam buku ini, penulis menyindir kita semua yang lebih menyibukkan diri pada urusan duniawi saja, pada halaman 4-7:

-Ketika ada sms, kita bergegas membaca dan mmebalasnya, tetapi mengapa ketika Tuhan memangil-manggil untuk menghadap-Nya, kita bergitu berani untuk menundanya?

-Ketika bos memanggil, betapa takutnya kita, sehingga cengan cepat kita menghadapnya. Namun ketika panggilan Tuhan berkumandang, betapa berani dan lamanya kita untuk menghadap-Nya. Padahal yang memanggil kita adalah Tuhannya bos, Atasannya atasan.

-Betapa manusia begitu pelit kepada Tuhan, Untuk bersedekah, kita menyisihkan harta. Kita begitu boros pada dunia, tetapi untuk bekal kehiduan abadi, malah kita tabung harta yang tersisih.

-Betapa murahnya angka satu juta ketika shopping, tetapi ketika ada kotak amal dan pengemis, berapa uang yang kita ambil dari dompet?

-Berapa waktu pagi yang kita habiskan untuk membaca koran? Kemudian bandingkan berapa waktu yang kita habiskan untuk membaca Surat Cinta dari Tuhan (Al Quran)?

-Betapa semangatnya kita duduk di barisan depan ketika menonton pertandingan atau konser musik, tetapi mengapa ketika sholat berjamaah, kita lebih memilih shaf terbelakang?

Tidakkah kita tersindir dengan kalimat dalam buku tersebut?

Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan.
Kami benar-benar sibuk, sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.

Tuhan, kami sangat sibuk.  Jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda.
Jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah    sangat memberatkan kami.

Jangankan puasa Senin-Kamis, jangankan ayyaamul baith, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh.
.
Tuhan, maafkan kami, kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu.

Jangankah sedekah, jangankan jariyah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja seringkali terlupa.

Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak. Jadwal kami masih amatlah padat. Kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekal menghadap-Mu.

Kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa, dan mendekatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.

Tuhan, tolong, jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami. Karena kami masih terlalu sibuk.

Tuhan maaf, kami orang-orang sibuk. Kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami memang berharap surga tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.”

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang mengutamakan Allah di atas segalanya bukan menjadikan ibadah dari sisa waktu yang ada

Thursday, 28 August 2014

Waspadai Gangguan Pendengaran dan Kenali Penyebabnya



Jangan anggap sepele bila tiba-tiba anda hanya bisa mendengar suara nyaring dan keras. Sekecil apapun gangguan pendengaran yang anda alami,  hal tersebut bisa mengarah pada kondisi yang lebih buruk dan sulit ditanggulangi. Gangguan pendengaran dapat terjadi seiring pertambahan usia. Umumnya, gangguan pendengaran dianggap remeh karena masih dirasakan ringan dengan alasan jika lebih fokus terhadap suara yang didengar, masih terdengar jelas. Sebuah survei mengungkapkan bahwa orang dengan gangguan pendengaran umumnya baru menyadari atau mencari solusi setelah 7 tahun, ketika kondisi gangguan pendengaran sudah parah.

Bila kondisi gangguan pendengaran ini bertambah parah, anda sudah mengalami penyakit Tinitus, Kehilangan pendengaran. Sebagian besar Tinnitus disebabkan oleh kehilangan pendengaran (Gangguan Pendengaran) yang menyebabkan perbaikan aktifitas netral, yang dideteksi dan ditafsirkan kulit otak sebagai suara dering atau dengung yang berhubungan dengan Tinnitus. Dari waktu ke waktu, Filter perseptual pada otak menerapkan label penting pada suara tinnitus dan karena itu dibawa ke intensi konstan. Keadaan emosional pasien dan refleks yang disebut "melawan atau lari" ("fight or flight") merespons pada Tinnitus, yang merupakan stres dan kegelisahan

Penyebab-penyebab lain yang memicu konsekuensi Tinnitus antara lain:
- Obat ototoksik
- Trauma/luka di kepala
- Gangguan sendi rahang bawah sementara (TMJ)
- Depresi
- Kegelisahan
- Penyakit Lyme
- Gangguan tiroid

Jenis - jenis Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran Sensorineural
Penyebabnya pada kerusakan telinga bagian dalam atau pada jalur syaraf pendengaran ke otak dan biasanya bersifat menetap/permanen.
Beberapa penyebab gangguan pendengaran ini :
- Faktor Usia
Dikenal dengan presbikusis. Terjadi secara berangsur-angsur, sehingga kadang-kadang tidak disadari.
- Paparan Terhadap Kebisingan
Suara mesin di pabrik atau suara musik yang keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Penyakit atau Trauma
Penyakit meniere syndrome (disertai dengan vertigo, mual, dan tinitus), tumor, cedera kepala waktu lahir, dan juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti TORCHS (toksoplasma, rubella, citomegalovirus, herpes, dan syphilis), dan diabetes melitus.
Obat-obatan (ototoxic)
seperti: pemakaian aspirin dosis tinggi, beberapa antibiotika, diuretika, dan kemoterapi. Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan
Faktor-faktor Lain:
- Merokok dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah ke telinga dalam.
- Faktor genetika/keturunan.
- Akibat dari penyakit sistemik lainnya.

Gangguan Pendengaran Konduktif
Adanya gangguan atau kerusakan jalannya gelombang suara melalui telinga luar dan atau telinga tengah.
Faktor penyebab gangguan pendengaran konduktif :
- Penyakit seperti
Infeksi Telinga Tengah (otitis media)
Peradangan yang ditimbulkan menyebabkan cairan yang menumpuk di telinga tengah serta dapat merusak gendang telinga.
- kista di liang telinga
tumor di telinga tengah
- Sumbatan Cerumen atau Benda Asing
Kurang pendengaran bisa juga disebabkan oleh karena sumbatan cerumen (kotoran telinga) yang eksesif ataupun benda asing.
- Pengapuran atau kekakuan pada gendang telinga (timpanosklerosis)tulang-tulang pendengaran (otosklerosis)

Gangguan Pendengaran Campuran
Disebabkan adanya gangguan pada jalur konduktif dan sensorineural
Biasanya, oleh dokter THT, penderita gangguan pendengaran selain diberikan pengobatan akan dirujuk untuk menggunakan alat bantu dengar. Bila pasien mengalami tinnitus, akan disarankan untuk melakukan terapi tinnitus.

sumber : pusatalatbantudengarmelawai

Monday, 25 August 2014

Tingkat Iman Dalam Islam


Dalam dunia pendidikan kita mengenal jenjang sekolah / pendidikan, SD,SMP,SMA hingga Perguruan Tinggi. Tiap siswa tentu memiliki IQ dan EQ berbeda meski dalam jenjang pendiikan yang sama. Begitu pun dalam Islam, secara kualitas kita bisa melihat setiap  moment tertentu, seperti Jum'atan, Idul Fitri/lebaran dan Puasa/ sholat taraweh, mesjid makin padat dikunjungi masyarakat dalam melaksanakan ibadah ini, begitu semuanya selesai, mesjid menjadi seperti  museum yang hanya dikunjungi orang di saat tertentu saja.
Istiqomah dalam beribadah selalu mengalami pasang surut, dan ini tergantung dari tingkat keimanan seseorang. Dalam Islam, derajat  ketaqwaan di bagi menjadi 5, yaitu Muslim, Mukmin, Mukhsin, Mukhlis, Muttaqin. Lalu, siapakah diri kita dan pada derajat keimanan bagaimanakah diri kita sebagai orang Islam???

1. Muslim
Muslim, akar katanya,Islam/salima  artinya damai, selamat, sejahtera. Yaitu orang yang mengaku beragama Islam, telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan berjanji melaksanakan syariat Islam dengan baik, mendirikan sholat, melaksanakan ibadah puasa, membayar zakat dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu. seperti anak TK, sudah diberi pelajaran masih berbuat tidak baik, belum memahami tujuan hidupnya

2. Mukmin
Mukmin ( orang beriman artinya percaya , Amanah artinya orang dapat diberi kepercayaan ), yaitu orang yang betul-betul beriman kepada Allah dengan segala konsekwensinya. Seorang Muslim bukan sekedar pengakuan saja, tapi harus di sertai dengan amal perbuatan sesuai yang diperintahkan oleh agamanya. Dalam QS Al Anfal ayat 2-4 “Sesungguhnya orang Mukmin itu adalah apabila disebut nama Allah bergetar hatinya, apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya, dan mereka bertawakal kepada Allah. Dan mereka mendirikan sholat, serta menafkahkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka. Itulah orang yang sebenar-benarnya beriman, bagi mereka itu akan Kami angkat derajatnya, Kami ampuni dosa-dosanya, dan Kami berikan kepadanya rizqi yang mulia ” .

3. Mukhsin
Mukhsin dari kata , Ikhsan artinya : baik, adalah orang tingkatan Muslim + Mukmin, artinya orang tersebut tidak beriman saja , tapi sebagaimana  Hadits Nabi SAW, yaitu : “Dia beribadah kepada Allah seakan akan melihat-Nya, tapi apabila dia tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat dia.”
Orang yang masuk kategori ini adalah orang yang selalu berbuat baik (Mukhsin), yaitu orang yang dalam hidupnya selalu berbuat baik,berniat baik tidak mau menyakiti hati orang lain, tutur katanya santun – bicaranya selalu dipikir dulu sebelum diucapkan, tidak pernah mau ingkar janji, selalu menebar kasih sesama mahluk Tuhan, dan sekali-kali jauh dari keburukan.

4. Mukhlis
Seorang mukhsin harus ikhlas dalam menjalankan agamanya (mukhlis). Ia mau merelakan jiwanya, hartanya, segala sesuatu yang mereka miliki semata-mata untuk berjuang untuk agama Allah dengan Ikhlas dan hatinya ridha terhadap ketentuan Allah. Seperti orang bershodaqoh dan ibadah wajib lain, tidak pamer / riya, tidak mengharap balasan dan pujian. 

5. Muttaqin
Muttaqin merupakan tingkat keimanan paling tinggi di sisi Allah,dimana manusia telah menjadi insan kamil – orang yang disayang Allah baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.Tidak semua orang mampu meraih derajat yang mulia ini. Hanya hamba-hamba Allah tertentu saja yang bisa mencapai derajat mulia ini.
Sikap ihsan ini harus berusaha kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya. 

Siapapun kita, sehebat apapun profesi kita di dunia, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ke tingkat derajat keimanan ihsan dalam seluruh amalannya. Semoga kita semua dapat mewujudkan ihsan dalam diri kita, sebelum Allah mengambil ruh ini dari jasad kita. Makin bertambah umur, makin tinggi pula derajat ketaqwaan kita, bukan sekedar bangsa Muslim terbesar didunia, tetapi menjadi bangsa Muttaqin terakbar di dunia.
( berbagai sumber )

Trend Jilbab Instant, Simple dan Modern


Dulu kaum perempuan sering kesulitan mencari jilbab instant untuk ke pesta atau sekedar ke mall dengan menggunakan jilbab langsung pakai modern dan cantik. Biasanya jilbab instant ini tersedia dengan motif simple, polos tanpa pemanis seperti pita, motek, itupun juga lebih banyak di pakai para ibu-ibu. Seiring perkembangannya, makin banyak peminat memakai jilbab, para pengusaha konveksi mulai tertarik membuat jilbab siap pakai ini dengan kaya motif dan corak. 


Bahan dasar jilbab instant ini ada yang terbuat dari spandek korea, jersey, katun, ada juga yang  model campur sari dengan mengkombinasikan spandek rayon dan sifon. Harga yang ditawarkan tentu beragam. Seperti jilbab instant Hanna, terinspirasi dari sebuah sinetron yang di bintangi oleh Dewi Sandra ini makin lris di pasaran. Biasanya tiap konveksi memakai bahan yang berbeda, karena itulah jilbab instant hanna ditawarkan dengan harga variatif, tergantung kualitas bahan. Semakin kaya sentuhan yang di tawarkan sebagai pelengkap berbusana muslim ini, tidak menghilangkan fungsinya sebagai penutup aurat. Berikut koleksi jilbab instant yang bisa digunakan oleh remaja, ibu untuk suasana santai dan resmi.

 

Monday, 18 August 2014

Memaafkan atau Melupakan



F = Forgive or Forget. Manakah yang lebih sulit dan mudah dilakukan, Memaafkan atau Melupakan. Atau melakukan keduanya? Memaafkan itu mudah, melupakan sangatlah sulit, begitu katanya. Lalu apa enaknya sih tidak melakukan kedua-duanya. Seringkali seseorang sangat sulit memaafkan kesalahan orang lain, terlebih lagi jika bekas luka yang ditinggalkan teramat mendalam hingga menimbulkan dendam dan kebencian.

Orang-orang yang membiarkan  hidup dalam luka dan dendam, tidak mudah baginya membuka  pintu hati, sulit untuk melihat ada banyak kebaikan dibalik sisi buruk orang lain. Bila hati sudah tidak menyukai, apapun yang dilakukan orang yang dibenci selalu tampak buruk semuanya, seakan tidak ada lagi tempat untuk sebuah pengampunan dan perbaikan. Akibat yang ditimbulkan tentu saja stress berkepanjangan.

Padahal, Benar dan salah itu tergantung dari sudut pandang saja. Apa yang kita anggap buruk dan sakit, tentu saja tergantung perspektif, bila ditanggapi secara berlebih-lebihan, luka yang ditinggalkan pun akan berdiam lama. Bila memilih memaafkan adalah jalan terbaik, berarti sudah melepaskan beberapa bagian dari rasa sakit. Ada saat dimana kita perlu menjadi orang yang berjiwa besar, melapangkah hati dengan memaafkan kesalahan orang lain, merelakan semuanya terjadi tanpa harus selalu mengatakan " aku maafkan tapi tidak untuk melupakan"

Yang mau membuat kita hidup tenang dan damai adalah diri kita sendiri, yang membuat diri menjadi susah, pesakitan lama adalah diri kita juga. Anggap saja luka batin itu seperti sayatan pada kulit, pada awalnya sakit tapi lama-lama menjadi ringan dan biasa, dan pada akhirnya akan sembuh. Ada banyak hal yang harus kita perbaiki sebelum memendam kebencian, banyak pula pekerjaan yang harus terselesaikan daripada hanya memikirkan luka dan sakit hati. Hidup ini berjalan ke depan, tidak pernah mundur tidak juga bisa diputar ulang. Banyak kesempatan berbagi kebaikan selama waktu masihkan ada, tebar kasih sayang dan perpanjang tali silaturohim, sebab memaafkan dan melupakan merupakan bagian terindah dari perjalanan waktu, selalu ada sisi menarik yang ditimbulkan, yaitu melahirkan kedamaian dan ketenangan. Orang yang berjiwa kesatria ialah  memafkan kesalahan-kesalahan saudaranya.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah  bersabda :
-  “Barangsiapa yang didatangi  saudaranya yang hendak meminta maaf ,hendaklah memaafkannya,apakah ia berada dipihak  yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal  tersebut (memaafkan) , niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim)
-  “Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan (HR Ath-Thabrani)
- “Barangsiapa senang  melihat bangunannya  dimuliakan, derjatnya di tingkatkan , maka hendaklah dia mengampuni  orang yang bersalah kepadanya, dan menyambung (menghubungi) orang yang pernah  memutuskan hubungannya dengan dia “ (HR Al-Hakim)
- “Jika hari kiamat tiba , terdengarlah suara panggilan, “Manakah  orang-orang yang suka mengampuni dosa  sesama manusianya?” Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu .Dan menjadi hak setiap muslim  jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga.” (HR  Adh-Dhahak dari ibnu Abbas Ra)

Maafkan lalu Lupakan
Damai itu Indah

Thursday, 14 August 2014

Hukum Islam " Tidak Sholat Jumat Tiga Kali Berturut-turut "



Sering kita mendengar bahwa bila tidak sholat Jumat tiga kali berturut-turut di anggap Kafir! Bagaimana hukum Islam menjawab pernyataan itu? Dalam beberapa hadist Al Quran menjawab pertanyaan tersebut tentang bahayanya meninggalkan sholat Jumat apalagi sampai tiga kali berturut-turut 


- Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali tanpa udzur dan tanpa sebab (yang syar’i) maka Allah akan mengunci mata hatinya (HR Malik)
- Barangsiapa meninggalkan shalat jum’at tiga kali karena meremehkannya maka Allah akan mengunci mata hatinya (HR at-Tirmidzi)

Saat menjelaskan makna hadits ini, Imam Nawawi rahimahullah membawakan dua pendapat para Ulama tentang maksud “Allah Ta’ala mengunci hatinya”. Pertama, mengunci hatinya dari semua kebaikan; Kedua, dianggap sebagai munafik. Pengertian yang kedua ini didukung oleh hadits lain yang diriwayatkan Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir dan dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat jum’at tampa udzur maka dia ditetapkan sebagai bagian dari kaum munafikin

- Ibnu Abbas mengatakan :
Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at tiga kali berturut-turut maka ia telah melemparkan ikatan Islam ke belakang punggungnya. (Hadits mauquf Riwayat Abu Ya’la rahimahullah dengan sanad yang shahih)
Berdasarkan ini semua maka meninggalkan shalat Jum’at termasuk dosa besar dan bila dilakukan berkali-kali dikhawatirkan akan membuat pelakunya keluar dari islam

Dari  hadis-hadist tersebut diatas bahwa tidak ada nash yang jelas yang menunjukkan batalnya keimanan seseorang atau dianggap kafir. Memang Ibnu Abbas mengatakan telah melemparkan tali Islam ke belakangnya, maksud dari kata ini bukanlah melepaskan agama Islam, tetapi melepaskan sebagian kewajiban di dalam Islam. Terlebih bahwa ucapan itu bukan berasal dari Rasulullah saw sehingga tidak bisa digunakan untuk memastikan batalnya keislaman seseorang. Dari sini, maka orang yang tidak menjalankan shalat jum’at tiga kali tidak dinyatakan sebagai orang kafir, apalagi kalau ia masih mau shalat yang lain.
Wallahu a’lam bish-shawab ( berbagai sumber )

Wednesday, 13 August 2014

Terima Kasih Yaa Allah



Terima kasih Yaa Allah
Kita mungkin (harus) perlu berlatih untuk membiasakan diri mengucapkan " terima kasih Yaa Allah atau Terima kasih Tuhan " dalam kehidupan sehari-hari, di saat baik dan buruk. Kalimat tersebut mungkin terkesan simple dan ringan, mudah dalam pengucapan juga tidak sulit untuk di tiru oleh anak kecil sekalipun. Meski begitu, ternyata sulit juga di jadikan kebiasaan, termasuk di saat kita berdoa, biasanya kita lebih mudah mengucapkan kata terima kasih kepada teman, atasan, keluarga juga sesama manusia.


Ada apa dengan diri kita sebenarnya? Hingga untuk mengucapkan bentuk rasa syukur saja terasa berat di mulut juga di hati. Adakah kita tak melibatkan DIA dalam urusan kita, ataukah kita mulai menjauhiNYA lalu perlahan menganggap Allah bukan segala-galanya. Saya, anda juga mereka, mungkin tak bermaksud menganggap Allah tidak pernah ada, bukan pula telah melalaikan kewajiban sebagai hambaNYA, ada kemungkinan lain yang tidak kita sadari, bentuknya kecil tapi muara dari segalanya,dan itu adalah sebongkah Hati. Hati kita mungkin banyak kotorannya, mungkin pula kita lupa merawatnya, atau kemungkinan juga terlalu banyak mengharap imbalan sebelum berbuat. 

Allah itu Maha Baik dan Maha Sabar. Ketika manusia mulai menjauhiNYA, IA masih saja menganugerahi hambaNya dengan berbagai kelancaran dan kesuksesan dalam urusan dunia. IA sangat sabar menunggu kita sekalipun mengerjakan sholat jelang akhir waktu, bahkan sengaja tidak mau sholat. Di saat seorang hambaNYA terjatuh,  di tinggalkan manusia lainnya, Allah masih juga berbaik hati mendekati, menjaga dan melindunginya. Lha, bagaimana bila yang Allah alami  itu terjadi dengan kita, orang yang tidak tahu berterima kasih atas pertolongan kita saja sudah dicerca dengan kalimat pedas. Masya Allah.

" Terima kasih Yaa Allah ", suara kita tak perlu terdengar orang lain, menyuarakan kalimat tersebut seakan menyampaikan rasa syukur, seolah keluar dari titik gelap menuju cahayaNya, semacam bentuk dari sebuah kepasrahan dan keimanan atas apa yang sudah dan akan terjadi, . Hidup kita dalam genggaman Allah, kebahagiaan dan kesedihan ada dijemari Allah, kapan saja IA mau tidak ada yang mustahil. disaat kita merasa lelah dan lemah, tidak berdaya atas sesuatu, Allah tak pernah mengambil semua kekuatan kita dalam menghadapi kesulitan. Kita bisa saja mengatakan "Allah tidak adil ", tetapi sudah adilkah kita sebagai manusia kepada manusia lain, lebih-lebih niat amal ibadah kita semata karena Allah!!!

Biarkan kata-kata "Terima kasih, Yaa Allah!" Mengangkat kita sekarang! Biarkan kalimat itu membawa kita keluar dari kegelapan menuju cahaya, untuk tampil melalui tantangan yang sedang dihadapi saat ini. Biarkan kata-kata itu menjadi kebiasaan memulai hari, mengisi malam, sampai kita konsisten berpikir dan merasakan dan mengetahui rasa syukur melalui seluruh keberadaan kita dari ujung rambut hingga ujung kaki. Seuntai kata meski kecil tapi bermakna besar apabila disertai niat penuh keimanan, dampaknya pun juga sangat luar biasa mempengaruhi seluruh kehidupan individunya.

Terima kasih Yaa Allah..... di saat baik dan buruk Engkau tetap menjaga dan mengasihiku. Terima kasih Yaa Rabbana  untuk lingkungan dan bagi orang-orang di sekitarku. Terima kasih Yaa Allah untuk penyembuhan tubuh dan tumbuhnya jiwaku. Terima kasih Yaa Allah telah menjadikan kelemahanku sebagai kekuatanku..Dan...segudang Terima kasih Yaa Allah... terima kasih Yaa Rabb dan kemudian, terima kasih Yaa Allah lagi! ...