Terima kasih Yaa Allah
Kita mungkin (harus) perlu berlatih untuk membiasakan diri mengucapkan " terima kasih Yaa Allah atau Terima kasih Tuhan " dalam kehidupan sehari-hari, di saat baik dan buruk. Kalimat tersebut mungkin terkesan simple dan ringan, mudah dalam pengucapan juga tidak sulit untuk di tiru oleh anak kecil sekalipun. Meski begitu, ternyata sulit juga di jadikan kebiasaan, termasuk di saat kita berdoa, biasanya kita lebih mudah mengucapkan kata terima kasih kepada teman, atasan, keluarga juga sesama manusia.
Ada apa dengan diri kita sebenarnya? Hingga untuk mengucapkan bentuk rasa syukur saja terasa berat di mulut juga di hati. Adakah kita tak melibatkan DIA dalam urusan kita, ataukah kita mulai menjauhiNYA lalu perlahan menganggap Allah bukan segala-galanya. Saya, anda juga mereka, mungkin tak bermaksud menganggap Allah tidak pernah ada, bukan pula telah melalaikan kewajiban sebagai hambaNYA, ada kemungkinan lain yang tidak kita sadari, bentuknya kecil tapi muara dari segalanya,dan itu adalah sebongkah Hati. Hati kita mungkin banyak kotorannya, mungkin pula kita lupa merawatnya, atau kemungkinan juga terlalu banyak mengharap imbalan sebelum berbuat.
Allah itu Maha Baik dan Maha Sabar. Ketika manusia mulai menjauhiNYA, IA masih saja menganugerahi hambaNya dengan berbagai kelancaran dan kesuksesan dalam urusan dunia. IA sangat sabar menunggu kita sekalipun mengerjakan sholat jelang akhir waktu, bahkan sengaja tidak mau sholat. Di saat seorang hambaNYA terjatuh, di tinggalkan manusia lainnya, Allah masih juga berbaik hati mendekati, menjaga dan melindunginya. Lha, bagaimana bila yang Allah alami itu terjadi dengan kita, orang yang tidak tahu berterima kasih atas pertolongan kita saja sudah dicerca dengan kalimat pedas. Masya Allah.
" Terima kasih Yaa Allah ", suara kita tak perlu terdengar orang lain, menyuarakan kalimat tersebut seakan menyampaikan rasa syukur, seolah keluar dari titik gelap menuju cahayaNya, semacam bentuk dari sebuah kepasrahan dan keimanan atas apa yang sudah dan akan terjadi, . Hidup kita dalam genggaman Allah, kebahagiaan dan kesedihan ada dijemari Allah, kapan saja IA mau tidak ada yang mustahil. disaat kita merasa lelah dan lemah, tidak berdaya atas sesuatu, Allah tak pernah mengambil semua kekuatan kita dalam menghadapi kesulitan. Kita bisa saja mengatakan "Allah tidak adil ", tetapi sudah adilkah kita sebagai manusia kepada manusia lain, lebih-lebih niat amal ibadah kita semata karena Allah!!!
Biarkan kata-kata "Terima kasih, Yaa Allah!" Mengangkat kita sekarang! Biarkan kalimat itu membawa kita keluar dari kegelapan menuju cahaya, untuk tampil melalui tantangan yang sedang dihadapi saat ini. Biarkan kata-kata itu menjadi kebiasaan memulai hari, mengisi malam, sampai kita konsisten berpikir dan merasakan dan mengetahui rasa syukur melalui seluruh keberadaan kita dari ujung rambut hingga ujung kaki. Seuntai kata meski kecil tapi bermakna besar apabila disertai niat penuh keimanan, dampaknya pun juga sangat luar biasa mempengaruhi seluruh kehidupan individunya.
Terima kasih Yaa Allah..... di saat baik dan buruk Engkau tetap menjaga dan mengasihiku. Terima kasih Yaa Rabbana untuk lingkungan dan bagi orang-orang di sekitarku. Terima kasih Yaa Allah untuk penyembuhan tubuh dan tumbuhnya jiwaku. Terima kasih Yaa Allah telah menjadikan kelemahanku sebagai kekuatanku..Dan...segudang Terima kasih Yaa Allah... terima kasih Yaa Rabb dan kemudian, terima kasih Yaa Allah lagi! ...
No comments:
Post a Comment