Thursday, 28 August 2014

Waspadai Gangguan Pendengaran dan Kenali Penyebabnya



Jangan anggap sepele bila tiba-tiba anda hanya bisa mendengar suara nyaring dan keras. Sekecil apapun gangguan pendengaran yang anda alami,  hal tersebut bisa mengarah pada kondisi yang lebih buruk dan sulit ditanggulangi. Gangguan pendengaran dapat terjadi seiring pertambahan usia. Umumnya, gangguan pendengaran dianggap remeh karena masih dirasakan ringan dengan alasan jika lebih fokus terhadap suara yang didengar, masih terdengar jelas. Sebuah survei mengungkapkan bahwa orang dengan gangguan pendengaran umumnya baru menyadari atau mencari solusi setelah 7 tahun, ketika kondisi gangguan pendengaran sudah parah.

Bila kondisi gangguan pendengaran ini bertambah parah, anda sudah mengalami penyakit Tinitus, Kehilangan pendengaran. Sebagian besar Tinnitus disebabkan oleh kehilangan pendengaran (Gangguan Pendengaran) yang menyebabkan perbaikan aktifitas netral, yang dideteksi dan ditafsirkan kulit otak sebagai suara dering atau dengung yang berhubungan dengan Tinnitus. Dari waktu ke waktu, Filter perseptual pada otak menerapkan label penting pada suara tinnitus dan karena itu dibawa ke intensi konstan. Keadaan emosional pasien dan refleks yang disebut "melawan atau lari" ("fight or flight") merespons pada Tinnitus, yang merupakan stres dan kegelisahan

Penyebab-penyebab lain yang memicu konsekuensi Tinnitus antara lain:
- Obat ototoksik
- Trauma/luka di kepala
- Gangguan sendi rahang bawah sementara (TMJ)
- Depresi
- Kegelisahan
- Penyakit Lyme
- Gangguan tiroid

Jenis - jenis Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran Sensorineural
Penyebabnya pada kerusakan telinga bagian dalam atau pada jalur syaraf pendengaran ke otak dan biasanya bersifat menetap/permanen.
Beberapa penyebab gangguan pendengaran ini :
- Faktor Usia
Dikenal dengan presbikusis. Terjadi secara berangsur-angsur, sehingga kadang-kadang tidak disadari.
- Paparan Terhadap Kebisingan
Suara mesin di pabrik atau suara musik yang keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Penyakit atau Trauma
Penyakit meniere syndrome (disertai dengan vertigo, mual, dan tinitus), tumor, cedera kepala waktu lahir, dan juga dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti TORCHS (toksoplasma, rubella, citomegalovirus, herpes, dan syphilis), dan diabetes melitus.
Obat-obatan (ototoxic)
seperti: pemakaian aspirin dosis tinggi, beberapa antibiotika, diuretika, dan kemoterapi. Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obatan
Faktor-faktor Lain:
- Merokok dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah ke telinga dalam.
- Faktor genetika/keturunan.
- Akibat dari penyakit sistemik lainnya.

Gangguan Pendengaran Konduktif
Adanya gangguan atau kerusakan jalannya gelombang suara melalui telinga luar dan atau telinga tengah.
Faktor penyebab gangguan pendengaran konduktif :
- Penyakit seperti
Infeksi Telinga Tengah (otitis media)
Peradangan yang ditimbulkan menyebabkan cairan yang menumpuk di telinga tengah serta dapat merusak gendang telinga.
- kista di liang telinga
tumor di telinga tengah
- Sumbatan Cerumen atau Benda Asing
Kurang pendengaran bisa juga disebabkan oleh karena sumbatan cerumen (kotoran telinga) yang eksesif ataupun benda asing.
- Pengapuran atau kekakuan pada gendang telinga (timpanosklerosis)tulang-tulang pendengaran (otosklerosis)

Gangguan Pendengaran Campuran
Disebabkan adanya gangguan pada jalur konduktif dan sensorineural
Biasanya, oleh dokter THT, penderita gangguan pendengaran selain diberikan pengobatan akan dirujuk untuk menggunakan alat bantu dengar. Bila pasien mengalami tinnitus, akan disarankan untuk melakukan terapi tinnitus.

sumber : pusatalatbantudengarmelawai

No comments:

Post a Comment