Monday, 25 August 2014

Tingkat Iman Dalam Islam


Dalam dunia pendidikan kita mengenal jenjang sekolah / pendidikan, SD,SMP,SMA hingga Perguruan Tinggi. Tiap siswa tentu memiliki IQ dan EQ berbeda meski dalam jenjang pendiikan yang sama. Begitu pun dalam Islam, secara kualitas kita bisa melihat setiap  moment tertentu, seperti Jum'atan, Idul Fitri/lebaran dan Puasa/ sholat taraweh, mesjid makin padat dikunjungi masyarakat dalam melaksanakan ibadah ini, begitu semuanya selesai, mesjid menjadi seperti  museum yang hanya dikunjungi orang di saat tertentu saja.
Istiqomah dalam beribadah selalu mengalami pasang surut, dan ini tergantung dari tingkat keimanan seseorang. Dalam Islam, derajat  ketaqwaan di bagi menjadi 5, yaitu Muslim, Mukmin, Mukhsin, Mukhlis, Muttaqin. Lalu, siapakah diri kita dan pada derajat keimanan bagaimanakah diri kita sebagai orang Islam???

1. Muslim
Muslim, akar katanya,Islam/salima  artinya damai, selamat, sejahtera. Yaitu orang yang mengaku beragama Islam, telah mengucapkan dua kalimat syahadat dan berjanji melaksanakan syariat Islam dengan baik, mendirikan sholat, melaksanakan ibadah puasa, membayar zakat dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu. seperti anak TK, sudah diberi pelajaran masih berbuat tidak baik, belum memahami tujuan hidupnya

2. Mukmin
Mukmin ( orang beriman artinya percaya , Amanah artinya orang dapat diberi kepercayaan ), yaitu orang yang betul-betul beriman kepada Allah dengan segala konsekwensinya. Seorang Muslim bukan sekedar pengakuan saja, tapi harus di sertai dengan amal perbuatan sesuai yang diperintahkan oleh agamanya. Dalam QS Al Anfal ayat 2-4 “Sesungguhnya orang Mukmin itu adalah apabila disebut nama Allah bergetar hatinya, apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya, dan mereka bertawakal kepada Allah. Dan mereka mendirikan sholat, serta menafkahkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka. Itulah orang yang sebenar-benarnya beriman, bagi mereka itu akan Kami angkat derajatnya, Kami ampuni dosa-dosanya, dan Kami berikan kepadanya rizqi yang mulia ” .

3. Mukhsin
Mukhsin dari kata , Ikhsan artinya : baik, adalah orang tingkatan Muslim + Mukmin, artinya orang tersebut tidak beriman saja , tapi sebagaimana  Hadits Nabi SAW, yaitu : “Dia beribadah kepada Allah seakan akan melihat-Nya, tapi apabila dia tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihat dia.”
Orang yang masuk kategori ini adalah orang yang selalu berbuat baik (Mukhsin), yaitu orang yang dalam hidupnya selalu berbuat baik,berniat baik tidak mau menyakiti hati orang lain, tutur katanya santun – bicaranya selalu dipikir dulu sebelum diucapkan, tidak pernah mau ingkar janji, selalu menebar kasih sesama mahluk Tuhan, dan sekali-kali jauh dari keburukan.

4. Mukhlis
Seorang mukhsin harus ikhlas dalam menjalankan agamanya (mukhlis). Ia mau merelakan jiwanya, hartanya, segala sesuatu yang mereka miliki semata-mata untuk berjuang untuk agama Allah dengan Ikhlas dan hatinya ridha terhadap ketentuan Allah. Seperti orang bershodaqoh dan ibadah wajib lain, tidak pamer / riya, tidak mengharap balasan dan pujian. 

5. Muttaqin
Muttaqin merupakan tingkat keimanan paling tinggi di sisi Allah,dimana manusia telah menjadi insan kamil – orang yang disayang Allah baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.Tidak semua orang mampu meraih derajat yang mulia ini. Hanya hamba-hamba Allah tertentu saja yang bisa mencapai derajat mulia ini.
Sikap ihsan ini harus berusaha kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dia berusaha membuat senang Allah yang selalu melihatnya. Sebaliknya dia malu berbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allah melihat perbuatannya. 

Siapapun kita, sehebat apapun profesi kita di dunia, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain, kecuali mereka yang telah naik ke tingkat derajat keimanan ihsan dalam seluruh amalannya. Semoga kita semua dapat mewujudkan ihsan dalam diri kita, sebelum Allah mengambil ruh ini dari jasad kita. Makin bertambah umur, makin tinggi pula derajat ketaqwaan kita, bukan sekedar bangsa Muslim terbesar didunia, tetapi menjadi bangsa Muttaqin terakbar di dunia.
( berbagai sumber )

No comments:

Post a Comment