Jejak menjadi bukti dari sebuah peristiwa. Tidak pernah ada jejak yang tidak didahului tindakan. Setiap hari kita meninggalkan jejak, jejak merekam tiap rangkaian kejadian, didalamnya berisi ragam motif, pikiran dan perasaan. Dari jejak kita mengenali waktu, tabiat, kekecewaan, kebahagiaan, kekalahan dan kemenangan.
Jejak menjadi saksi bisu sejarah hidup tiap manusia.Terkadang jejak perlu di terjemahkan agar kita memahami sejarah, kadang pula ada yang memanipulasi jejak dengan motif yang beragam. Kita belajar masa depan dari jejak yang tertinggal, meski jejak kadang tidak beraturan, sulit di terjemahkan, namun jejak selalu meninggalkan pelajaran berharga
Jejak adalah produk masa lalu. Kita sering mencari jejak, entah karena kerinduan atau sebab lain ingin melihat masa lalu. Walau tertinggal di belakang, jejak mengenalkan kita pada proses perbaikan, apakah ditangisi, diratapi, di sesali. Jejak tak butuh jawaban, ia hanya dimensi waktu dari ragam perjalanan, apakah nantinya akan di acuhkan, dianggap tidak pernah ada atau harus dipertanggung jawabkan, semuanya kembali pada niat sang pemilik jejak
Tiada hari tanpa jejak, tidak ada tindakan tak meninggalkan jejak. Apapun niat yang terkandung didalamnya, pada saatnya nanti akan dipertanggung jawabkan di Yaumil Akhir. Silahkan meninggalkan jejak yang terencana, jejak busuk, atau jejak apapun namanya. Bak ibarat pepatah lama " sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya terjatuh juga ". Lalu jejak apalagi yang akan kita tinggalkan dijaman yang sudah mulai tidak bersahabat? Entahlah
( terima kasih untuk sebuah jejak )
No comments:
Post a Comment