Thursday, 31 May 2012

Duku Komering - Palembang

Bicara soal buah duku, mungkin pikiran kita akan tertuju pada satu daerah, yaitu Palembang. Sampai saat ini kebanyakan orang,sudah telanjur gandrung dengan duku Palembang. Mengapa demikian? Hal yang mendasar adalah, Palembang sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil duku unggul, terutama karena manis rasanya dan sedikit bijinya. LANGSAK adalah sapaan akrab bagi masyarakat Komering pada buah duku
Sebetulnya penghasil utama duku ini bukanlah kota Palembang, sebab di Palembang sendiri, tidak ada pohon duku melainkan daerah Komering (Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir) serta beberapa wilayah lain yang berdekatan di Sumatera Selatan. Duku adalah tumbuhan identitas untuk Provinsi Sumatera Selatan. Duku (L. domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang berwarna hijau cerah. Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dapat berlainan antar daerah, namun umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.

Banyak pedagang buah, terutama di Jakarta memalsukan buah duku, dengan menulis dipapan darurat mereka " Duku Palembang Asli = Duku Komering ".  Padahal, rasa dan jenis buah duku itu sendiri, berbeda-beda di setiap daerah. Buah duku  yang berasal dari OKU tidak sama rasa dan jenisnya dengan buah duku dari OKI. Duku yang berasal dari OKU khususnya dari Desa Rasuan OKUT, berkulit tipis, sedikit bijinya dan manis rasanya. Bahkan sekitar tahun 2000-an, Dinas Perkebunan Palembang, sempat melakukan penilitian terhadap jenis buah ini. Sample duku diambil dari berbagai daerah, hasilnya duku Komering Rasuan merupakan duku terbaik, baik dari rasa, kulit serta jenisnya.

Pertumbuhan pohon duku sangat lamban. Dalam kondisi yang sangat optimal, umur 10 sd. 15 tahun baru akan mulai berbuah. Dalam kondisi yang kurang bergitu menguntungkan, pada umur-umur tersebut, tanaman baru akan mencapai ketinggian antara 3 sd. 5 m. dan belum berbuah. Tanaman yang terhambat pertumbuhannya tersebut, baru akan berbuah pada umur di atas 20 sd. 25 tahun. Tetapi tanaman duku akan dapat mencapai umur produktif ratusan tahun.

Pemetikan dilakukan dengan "merontokkan" butir buah dari tangkainya. Buah yang bisa dirontokkan demikian, pasti yang sudah "masak pohon". Daya tahan buah duku untuk dipasarkan menjadi sangat rendah. Buah duku sangat rentan dengan udara panas, Karena itulah pemasaran buah duku yang dimasukan didalam peti ( kotak papan yang berisi sekitar 16kg-18kg/per peti), harus segera dibuka untuk menghindari kulit duku berubah menjadi hitam. Bagi mereka yang sudah kenal akrab dengan buah duku ini, kulit duku yang sudah berubah kehitaman justru bertambah manis rasanya, namun rata-rata pembeli tidak mengetahuinya.

Duku dikenal dengan banyak nama, seperti langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones, lanzone, lanzon, dan buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam); langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai langsat dan duku.

Monday, 28 May 2012

Barokah di Bulan Sya'ban

Bulan Sya’ban berada di antara bulan hijriyah Rajab dan Ramadhan. Nama bulan ini berakar dari kata bahasa arab tasya’aba yang berarti berpencar. Pada masa itu, kaum arab biasa pergi memencar, keluar mencari air. Bulan Sya’ban juga berasal dari kata sya’aba yang berarti merekah atau muncul dari kedalaman karena ia berada di antara dua bulan yang mulia juga.

Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. 
Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yang berdzikir di tempat orang-orang yang begitu lalai dari mengingat Allah -seperti ketika di pasar-, maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan, “Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempat berdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban.  Jadi beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.

Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif,  hal. 234-243)

Bulan menyirami amalan-amalan shalih
Di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, beristighfar, shalat tahajud dan witir, shalat dhuha, dan sedekah. Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqamah, kita perlu banyak berlatih. Di sinilah bulan Sya'ban menempati posisi yang sangat penting sebagai waktu yang tepat untuk berlatih membiasakan diri beramal sunah secara tertib dan kontinu. Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya. Dengan demikian, tanaman iman dan amal shalih akan membuahkan takwa yang sebenarnya.

Abu Bakar Al-Balkhi berkata: "Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya'ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman." Beliau juga berkata: "Bulan Rajab itu bagaikan angin. Bulan Sya'ban itu bagaikan awan. Dan bulan Ramadhan itu bagaikan hujan."

Barangsiapa tidak menanam benih amal shalih di bulan Rajab dan tidak menyirami tanaman tersebut di bulan Sya'ban, bagaimana mungkin ia akan memanen buah takwa di bulan Ramadhan? Di bulan yang kebanyakan manusia lalai dari melakukan amal-amal kebajikan ini, sudah selayaknya bila kita tidak ikut-ikutan lalai. Bersegera menuju ampunan Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya adalah hal yang harus segera kita lakukan sebelum bulan suci Ramadhan benar-benar datang.

Bagaimana merayakan malam Nisfu Sya’ban?
Adalah dengan memperbanyak ibadah dan salat malam dan dengan puasa. Adapun meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan berlebih-lebihan seperti dengan salat malam berjamaah, Rasulullah tidak pernah melakukannya. Sebagian umat Islam juga mengenang malam ini sebagai malam diubahnya kiblat dari masjidil Aqsa ke arah Ka’bah. Jadi sangat dianjurkan untuk meramaikan malam Nisfu Sya’ban dengan cara memperbanyak ibadah, salat, zikir membaca al-Qur’an, berdo’a dan amal-amal salih lainnya. (berbagai sumber )

Antara Asa dan Putus Asa


Menjalani hidup ini memang tidak selalu mudah, seperti ritme musik, ada saatnya nada mengalami turun dan suatu kali nada harus dinaikkan. Tapi Hidup ini bukan musik yang dengan mudahnya kita mainkan iramanya sesuai keinginan kita. Hidup ini serba tidak pasti, nisbi..namun karena tidak pasti itulah, kita harus berjuang dan berusaha sekuat tenaga, agar irama hidup yang kita mainkan, enak didengar dan tidak hanyut dalam syahdunya nada yang akan membuat kita lalai.
Kita semua ingin menjadi orang sukses, bahagia atau paling tidak menghindari yang namanya kegagalan. Dan sukses tidak mudah datangnya, kita harus mengalami fase demi fase berupa hambatan, rintangan dan kegagalan. Sukses memang harus kita perjuangkan, ada harga yang harus kita bayar, terkadang biaya yang kita keluarkan sangat mahal harganya. Tidak mudah memang

Seringkali, berapapun harga yang sudah kita bayar, selalu saja kegagalan itu tidak bisa kita hindari. Dan tantangan yang terlalu pahit jika kegagalan itu datang, kita mengalamai yang namanya Putus Asa. Setiap dalam diri kita, benih-benih putus asa itu selalu ada, akan tetapi semuanya kembali pada diri masing-masing, apakah kita mampu menghindari dan mengendalikan rasa putus asa atau malah membiarkanya terus berkembang, yang akan melumpuhkan semangat juang kita. Terkadang kita menyalahkan pihak lain atas apa yang terjadi pada kita, bahkan yang paling kejam kita menyalahkan Allah. Kita tidak pernah menyadari jika ada sesuatu yang manis yang tersimpan rapi, yang Allah siapkan untuk kita. 

Menyadari bahwa kita telah gagal bukan berarti kita sudah kehilangan kesempatan untuk berhasil. Gagal itu perlu, bahkan kita juga butuh saat terjatuh, supaya kita mampu belajar tentang kedewasaan, belajar betapa tidak enaknya jika kita berada dibawah, belajar tidak lupa saat diatas. Masalahnya, jika rasa putus asa terlalu lama menina-bobokan kita, maka kita akan kehilangan banyak kesempatan. Boleh-boleh saja kita mengasihani diri sendiri, meratapi kegagalan, tapi kita harus ingat bahwa tidak ada orang yang bisa merubah hidup kita, tidak ada orang yang mampu menyembuhkan rasa putus asa yang berkembang menjadi depresi, kecuali diri kita sendiri.

Orang yang mengalami putus asa berat, biasanya menghindari keramaian, mengurung diri dan tiba-tiba berubah menjadi pendiam. Mereka seakan menganggap dirinya sudah kehilangan. Bahkan kadang mereka merasa sepi dan sendiri ditengah keramaian. Orang yang sedang mengalami putus asa, sebenarnya mereka tidak dibutuh dikasihani, mereka butuh teman atau keluarga yang mampu melihat mereka sebagai orang yang ingin berhasil bukan sebagai orang yang butuh pertolongan. Memberikan nasehat atau mengungkit kegagalan mereka, justru akan mengecilkan nyali mereka untuk bangkit dan hidup lebih baik lagi.

Baiknya orang yang sedang mengalami putus asa, harus banyak-banyak memperluas pergaulan, menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan supaya rasa putus asa itu tidak selalu membanyangi dan mengikuti pikiran kita. Dengan memperbanyak ibadah, zikir, insya Allah akan dibukakan mata hati ddan pikiran bahwa hidup ini memang ujian, bahwa hidup ini memang dipergilirkan. Jika kita meyakini hakikat kehidupan, maka  kita akan lapang dada menerima ujian, cobaan dan siap mental menghadapi tantangan kehidupan dari Allah SWT.

Jangan selalu berpikir, bahwa apa yang kita inginkan merupakan terbaik untuk kita, cocok untuk kita, justru apa yang ingin kita raih belum tentu baik untuk masa depan dan iman kita.  Marilah kita belajar lebih bijak lagi, untuk mempelajari setiap kejadian yang menimpa kita. Kita boleh kehilangan sesuatu, entah itu handphone, pekerjaan, ataupun pacar hingga anak dan suami.

Yakinlah kita pasti akan menemukan yang baru. Yakinlah Allah tak pernah meninggalkan kita dengan tangan kosong saat harus maju berperang. Pastinya tameng terkuat dan senjata tercanggih telah dipersiapkan-Nya. Jadi mengapa masih takut untuk maju? Yuk bangkit dari keterpurukan Anda, berdiri dan mulailah berjalan lagi. Masih banyak kerikil tajam di depan yang harus disapu dan disingkirkan

( special for my parents, my sons, thank you )

Friday, 25 May 2012

Buah Semangka Kaya Manfaat

Siapa yang tidak kenal buah Semangka. Selain rasanya manis dan menyegarkan, ternyata buah semangka juga menyimpan banyak nutrisi dan manfaat bagi tubuh. Dalam semangka terkandung aneka vitamin seperti vitamin A, C, B6, potasium, tiamin, dan banyak nutrisi lainnya.
Semangka (berasal dari famili Sucurbitaceaeini.)  merupakan buah yang rendah kalori dan bebas lemak sehingga banyak orang yang menjadikan buah ini untuk berdiet. Buah semangka juga tergolong buah yang banyak manfaatnya karena dianggap mampu untuk menangkal penyakit kanker maupun untuk meningkatkan libido. Dan berikut merupakan berbagai khasiat yang dimiliki oleh buah semangka jika Anda mengonsumsinya secara rutin.

Mencegah Penyakit Kanker dan Jantung

Didalam buah semangka terkandung lycopene yang merupakan senyawa antioksidan yang dikenal mampu melawan penyakit jantung dan kanker prostat. Lycopene dalam semangka bisa langsung dirasakan manfaatnya tidak seperti buah tomat yang harus dimasak dahulu sebelum melepaskan lycopene-nya.

Perbandingannya, dalam secangkir semangka memiliki kandungan antioksidan lebih banyak 40% dibandingkan dengan tomat. Warna merah semangka menandakan begitu tingginya kadar lycopene yang merupakan salah satu komponen karotenoid sama halnya dengan betakaroten.

Oleh sebab itu, banyak pakar kesehatan yang lebih menyarankan untuk memakan buah semangka berwarna merah daripada semangka kuning. Kekuatan antioksidan dalam semangka dua kali lipat dibandingkan dengan betakaroten (provitamin A) dan bahkan sepuluh kali lipatnya dibandingkan dengan vitamin E. 

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kandungan lycopene dalam semangka sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker, khususnya kanker sel epitel, kanker prostat, kanker kolon, kanker payudara maupun kanker ovarium. Pernah ada penelitian di Italia yang telah membuktikan bahwa mengonsumsi lycopene dalam dosis yang tinggi bermanfaat untuk menurunkan resiko kanker perut dan usus.

Menambah Tingkat Kesuburan Pria

Percobaan dilakukan oleh All India Institute of Sciencces New Delhi pada 30 pria yang tidak subur dengan usia sekitar 23-45. Para pria tersebut diberikan 20 mg lycopene dua kali dalam sehari selama 3 bulan. Hasilnya, mereka mengalami peningkatan jumlah sperma, peningkatan pergerakan sperma, dan juga adanya perbaikan struktur sperma. Dan dari 30 pria tersebut, ada 6 orang diantaranya yang kemudian berhasil menghamili istrinya.

Mempertahankan Fisik dan Mental Para Lansia

Lycopene yang terkandung dalam buah semangka juga sangat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi mental dan fisik pada para lansia. Lycopene yang telah masuk kedalam aliran darah akan menangkap radikal bebas dan sel-sel tua dan juga memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan.

Mempercepat Proses Penyembuhan

Selain lyopene, buah semangka juga mengandung citrulline, asam amino yang baik digunakan dalam pembelahan sel dan proses penyembuhan luka. Citrulline itu biasanya terkandung dalam bagian putih buah semangka yang biasanya tidak dimakan.

Melawan Infeksi

Jumlah betakaroten yang rendah dalam tubuh sangat rentan terhadap infeksi virus dan masalah penglihatan. Dan tahukah Anda bahwa dua gelas semangka saja sudah dapat menyediakan seperempat keburuhan betakaroten harian Anda yang digunakan tubuh untuk membuat vitamin A.

Mengandung Banyak Nutrisi

Semangka mengandung vitamin A dan C. Mengonsumsi 100 gram semangka akan dapat memenuhi 11% kebutuhan tubuh terhadap vitamin A dan dengan sepotong semangka, Anda akan mencukupi hampir setengah kebutuhan vitamin C harian Anda.

Itulah beberapa manfaat kesehatan buah semangka yang apabila Anda konsumsi secara simultan maka akan menghasilkan dampak positif bagi tubuh. Kandungan lycopene dalam semangka ternyata cukup tinggi dan bisa menangkal penyakit berbahaya sekelas kanker dan jantung sekalipun. Konsumsilah buah semangka secukupnya untuk menjaga tubuh dari serangan berbagai penyakit dan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi harian Anda

Wednesday, 23 May 2012

Arti Nomor Menurut Fengshui

Postingan ini, anggap saja ngfresh-in otak yang lagi suntuk. Percaya atau tidak percaya, banyak orang pilah-pilih dalam memilih nomor, entah untuk nomor rumah, handphone, plat kendaraan dan lain sebagainya. Menurut fengshui, Feng berarti Arah dan Shui Air ( Tempat), yang diartikan, ramalan atau analisa tehadap suatu tempat / arah nomor atau tata ruang. 

Nomor yang terlibat dalam sehari-hari, dapat menjadi peruntungan bagi seseorang yang memakainya. Beberapa masyarakat percaya bahwa dengan nomor hoki ( nomor hoki belum tentu nomor cantik ), bisa merubah peruntungan hidupnya. Nomor cantik belum tentu nomor hoki. Akhirnya banyak yang kejar-kejaran mencari nomor hoki bila perlu nomor hoki dan cantik. ( sekali lagi percaya gak percaya )

Saya sendiri, pakai alamat blog http://melia168.blogspot.com, karena 168 adalah tiga nomor terakhir dari nomor handphone saya. Berikut Arti nomor menurut fengshui :

Angka 0 artinya : khusus, special, langka
Angka 1 artinya : satu, satu-satunya, saya sendiri
Angka 2 artinya : Mudah, gampang, tidak sulit
Angka 3 artinya : menemukan, mendapatkan, hidup
Angka 4 artinya : miskin, mati, susah
Angka 5 artinya : tidak akan, tidak pernah, tidak bisa
Angka 6 artinya : menuju, akan
Angka 7 artinya : tepat, hoki, pasti, atau disebut ketuhanan
Angka 8 artinya : makmur
Angka 9 artinya : sukses, panjang, lama

Jika angka-angka tersebut di kombinasikan maka artinya bisa beraneka ragam, berdasarkan fengshui :
168 artinya : saya akan makmur
328 artinya : menemukan kemudahan akan makmur
28 artinya : mudah makmur
78 artinya : pasti makmur

Nomor-nomor yang di jauhi :
64 artinya : akan miskin
74 artinya : pasti miskin
58 artinya : tidak akan makmur
24 artinya ; mudah mati
34 artinya : hidup susah

Tetapi menurut fengshui, ada beberapa nomor angka jtidak baik di kombinasikan, seperti angka 69,walaupun jika diartikan akan sukses, tetapi dalam fengshui tidaklah demikian. Angka 77 artinya orangnya rewel dan banyak omong. Tetapi jika anda percaya, jangan menempatkan angka 4 dibelakang nomor-nomor anda, menurut fengshui artinya tidak baik.

Nomor cantik belum tentu nomor hoki, nomor cantik seperti 6464 tapi artinya miskin berulang-ulang, atau 5588 artinya tidak akan makmur. bagi yang percaya, mungkin lebih berhati-hati memilih nomor

Coba jumlahkan nomor handphone berikut ini

081218312345 ---> 0+8+1+2+1+8+3+3+1+2+3+4+5 = 38
38 --> artinya menemukan makmur ( bisnis yang dijalankan sudah ok tinggal menunggu hasil mantabnya saja)

Silahkan mencoba menjumlahkan nomor handphone masing-masing yaaaa..
( sumber : voucherpulsaelektrik.com )

Tuesday, 22 May 2012

Asal Usul kata Jilbab

Kata jalâbîb merupakan bentuk jamak dari kata jilbâb. Terdapat beberapa pengertian yang diberikan para ulama mengenai kata jilbabIbnu Abbasmenafsirkannya sebagai ar-ridâ’ (mantel) yang menutup tubuh dari atas hingga bawah. Al-Qasimi menggambarkan, ar-ridâ’ itu seperti as-sirdâb(terowongan). Adapun menurut al-Qurthubi, Ibnu al-’Arabi, dan an-Nasafijilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh.

Ada juga yang mengartikannya sebagai milhafah (baju kurung yang longgar dan tidak tipis) dan semua yang menutupi, baik berupa pakaian maupun lainnya. Sebagian lainnya memahaminya sebagai mulâ’ah (baju kurung) yang menutupi wanita atau al-qamîsh (baju gamis).
Sebagian lainnya yakni Qatadah dan riwayat lain dari Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa jilbab itu diikatkan di atas dahi kemudian ditutupkan pada hidung. Sekalipun kedua matanya terlihat, jilbab itu menutupi dada dan sebagian besar wajahnya..Adapun menurut al-Hasanjilbab itu menutupi separuh wajahnya. Ada pula yang berpendapat, wajah tidak termasuk bagian yang ditutup dengan jilbab. Menurut Ikrimahjilbab itu menutup bagian leher dan mengulur ke bawah menutupi tubuhnya,  sementara bagian di atasnya ditutup dengan khimâr (kerudung) yang juga diwajibkan
Meskipun berbeda-beda, menurut Al-Baqai, semua makna yang dimaksud itu tidak salah. Bahwa jilbab adalah setiap pakaian longgar yang menutupi pakaian yang biasa dikenakan dalam keseharian

Monday, 21 May 2012

Cacat dan Aneka Penyakit Bawaan

Mungkin kita pernah menjumpai sejumlah orang yang kondisi tubuhnya tidak serupa dengan mayoritas orang lainnya. Mereka yang tidak normal itu sering disebut dengan istilah cacat. Kondisi tubuh yang cacat dan juga penyakit bawaan yang diderita seseorang sangat terkait dengan genetika.


Penyakit tersebut disebabkan oleh warisan genetika dan bukan oleh bakteri atau infeksi kuman penyakit. Cacat dan penyakit bawaan lainnya tidak menular. Secara umum, penyakit genetik ini dibawa oleh gen yang memiliki sifat resesif. Dan akan muncul pada suatu penyakit atau cacat pada keadaan resesif homozigot.

Pada individu dengan keadaan gen yang heterozigot tidak menampakkan kelainan atau penyakit apapun. Kondisi demikian disebut dengan pembawa sifat (carrier).

Individu yang memiliki sifat carrier ini walaupun menampakkan fenotipe normal, namun bisa mewariskan sifat negatif pada generasi berikutnya. Pada dasarnya, penyakit bawaan ini ada yang diturunkan melalui kromosom kelamin atau kromosom tubuh.

Cacat Bawaan Akibat Kromosom Tubuh (Autosom)

Pada cacat jenis tersebut terbagi menjadi dua yakni:

Cacat bawaan terpaut dengan kromosom tubuh yang resesif. 
Yang termasuk cacat ini seperti albino, hemophilia, sistis fibrosis, kebotakan, fenilketunaria (fku), schizofreni, anemia sel sabit, dan juga thalasemia.
Cacat bawaan terpaut kromosom tubuh yang dominan. 
Pada penyakit ini meliputi polidaktili, sindaktili, hipertensi, Huntington, dan brakidaktili.

Cacat Bawaan Terpaut Kromosom Kelamin
Cacat bawaan tipe ini kebiasaannya bersifat resesif. Contohnya hemophilia dan juga buta warna. Mari kita perhatikan uraian berikut tentang penyakit dan cacat bawaan yang diturunkan melalui gen.

Albino

Barangkali sesekali Anda pernah melihat orang yang menderita albino. Penderitanya ditandai dengan proses pigmentasi pada kulit yang tak normal. Penderita albino mudah sekali silau karena matanya sangat peka terhadap rangsangan sinar yang memiliki intensitas tinggi, matahari misalnya.

Penderita albino memiliki mata yang kemerahan karena pembuluh darahnya tampak tidak jelas. Penderita albino juga memiliki kelemahan pada jaringan saraf mata untuk memfokuskan sinar yang datang. Kemampuan memfokuskan sinar yang datang di bola matanya hanya sekitar 60%.

Hemophilia

Hemophilia secara sederhana merupakan penyakit dimana ada ketidakmampuan darah untuk membeku. Karena itu, penderita hemophilia ketika mengalami luka, darahnya akan sulit untuk membeku dan akan terus keluar sehingga bisa berakibat fatal. Mortalitas hemophilia tergolong tinggi terutama pada anak-anak. Jika pria penderita hemophilia menikah, ia akan mewariskan penyakit tersebut kepada keturunannya.

Buta Warna

Penurunan penyakit buta warna disebabkan oleh gen yang  terpaut kromosom x yang memiliki sifat resesif. Penderitanya bisa mewariskan buta warna dari kedua orang tuanya sekalipun kedua orang tua tersebut normal.

Buta warna sendiri bisa dibedakan menjadi dua yakni buta warna sebagian (parsial) yaitu penyakit buta warna yang tidak dapat membedakan warna-warna tertentu saja misalnya tidak bisa membedakan warna hijau dengan warna merah. Dan juga buta warna total (akromatisme) dimana kondisinya lebih parah. Penderita buta warna total tidak mampu membedakan warna apapun, kecuali warna dasar hitam dan putih saja.

Brakidaktili, Sindaktili, dan Polidaktili

Brakidaktili merupakan kecacatan yang menyebabkan jari-jari kaki ataupun tangan menjadi pendek. Sindaktili merupakan kecacatan yang menyebabkan jari-jari kaki atau tangan menjadi saling berdekatan. Dan Polidaktili merupakan cacat yang menyebabkan jumlah jarinya lebih dari lima.

Anda, keluarga atau orang-orang di sekeliling Anda sangat mungkin ada yang mengalami penyakit bawaan atau cacat sebagaimana yang telah diuraikan diatas. Jika Anda sendiri yang mengalaminya, maka bersabar dan tawakkal merupakan jalan terbaik untuk menghindari keputusasaan.

Bagi Anda yang pernah melihat orang-orang yang memiliki kecacatan dan penyakit bawaan tersebut sebaiknya tidak mencelanya. Orang-orang seperti itu sudah seharusnya diberikan kekuatan dan motivasi untuk terus menjalani hidup apa adanya, tanpa ada rasa penyesalan. (deherba.com)

Saturday, 19 May 2012

Mengapa Wanita Takut Menikah?


Di jaman yang serba canggih ini, Pernikahan tidak lagi dipandang sebagai lembaga sakral yang perlu di jaga dan dijunjung tinggi kehormatannya. Pernikahan seakan menjadi problema yang menakutkan bagi kaum wanita meskipun dari segi usia sudah mencukupi untuk menjalin hubungan yang serius


Perubahan prilaku, karir serta banyaknya pria yang tidak setia pada pasangan, lebih menjadi alasan utama bagi wanita untuk menghindari hubungan rumah tangga. Pola pikir wanita zaman dahulu, pernikahan merupakan gerbang awal kebahagiaan, paling tidak mereka tidak ingin di sebut ' wanita tidak laku' atau menikah karena ingin menjaga kehormatannya, meski mereka tahu pasti terhadap permasalahan yang akan dihadapinya setelah menikah.


Pendidikan
Pendidikan telah merubah harapan perempuan. Semakin tinggi pendidikan, pernikahan bukan lagi menjadi tujuan utama ketika usia sudah matang. Pemikiran yang semakin berkembang, serta akses karir yang melaju sukses, wanita-pun jadi hanyut dalam dunia yang membuat mereka bebas berekpresi tanpa harus tunduk pada aturan-aturan pola perkawinan.

Tidak Percaya dengan Pria
Begitu banyak cerita-cerita pilu yang dialami wanita ketika sudah menikah. Berita kekerasan rumah tangga yang sering mendominasi kaum hawa yang menimbulkan traumatis, membuat perempuan yang masih lajang, menghindari pernikahan. Toh bagi mereka, untuk apa menikah, jika hanya menjadi bulan-bulanan pria (diperlakukan semena-mena).Perempuan ingin menikah karena mereka butuh perlindungan dan rasa nyaman dari seorang laki-laki. 

Ketidak-percayaan terhadap kaum adam yang sering melakukan perselingkuhan atau tidak setia pada pasangannya, juga maraknya poligami terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, lonjakan terhadap perceraian-pun semakin meningkat drastis. Tidak sedikit wanita berstatus istri lebih memilih menjadi janda, ketimbang mempertahankan perkawinan yang sudah kehilangan kehormatan dan tidak ada lagi rasa saling percaya. Perkawinan bukan lagi menjadi wadah untuk membina keluarga sakinah, alih-alih mendapat kebahagiaan, yang tersisa cuma penyesalan dan penderitaan. Trauma dari melihat perkawinan orang tua, sahabat atau siapapun orangnya, akibat lain yang membuat wanita tidak berani menikah. Mereka ketakutan jika kejadian yang sama akan menimpa kehidupannya.

Terlalu Mandiri
Perubahan struktur sosial yang didapat wanita mengenyam pendidikan tinggi dengan penghasilan diatas rata-rata, adalah alasan lain yang membuat wanita tidak ingin bergantung pada laki-laki. Kehidupan nyaman serta kebebasan dalam beraktivitas, wanita seakan tidak memrlukan lagi status sosial sebagai seorang istri/ibu. Memiliki anak serta mengurus suami, dipandang sebagai penghalang kebebasan. Kesenjangan ekonomi atau karena masalah ekonomi, sering mendominasi terjadinya wanita diperlakukan tidak adil. Entah alasan karena suami yang bekerja (mencari nafkah/uang), laki-laki seringkali tidak lagi perduli akan penghargaanya terhadap istri. Maka, berbondong-bondonglah wanita memilih perceraian daripada harus menunggu suami yang terlalu pelit dalam masalah keuangan

Pernikahan hendaknya disikapi sebagai lembaga sakral bukan semata-mata simbol. Perlunya komitment yang tinggi untuk menjaga perkawinan yang dilandasi moral dan iman yang baik, maka pernikahan bukan hal yang perlu dihindari. Rasa saling menghargai dan saling percaya, serta komunikasi yang lancar, paling tidak meminimalisir keributan dan hancurnya sebuah tumah tangga. 

Kita semua butuh panutan, teladan dari siapapun juga. Sebab manusia sebagi mahluk sosial yang memiliki rasa simpati dan butuh keteladanan dalam menata kehidupan. Jika tatanan moral dan iman sudah hilang dari mereka-mereka yang dianggap perlu dihormati dan dijadikan teladan, niscaya punah sudah sikap saling menghargai. Kita memang tidak seharusnya berpatokan pada hukum/cara pandang manusia, tapi karena kita hidup bersosialisasi, maka kita butuh cara yang baik dan terhormat dari lingkungan sosial tersebut.

Thursday, 17 May 2012

Sejarah Jembatan Ampera Palembang

Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan,Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Ukuran besar tinggi Jembatan Ampera:
Panjang : 1.117 m (bagian tengah 71,90 m)
Lebar : 22 m
Tinggi : 11.5 m dari permukaan air
Tinggi Menara : 63 m dari permukaan tanah
Jarak antara menara : 75 m
Berat : 944 ton

Ide untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zaman GemeentePalembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.

Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu.

Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).

Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.

Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi

Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).

Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat

Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.

Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.[4]

Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.

Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini