Sebetulnya penghasil utama duku ini bukanlah kota Palembang, sebab di Palembang sendiri, tidak ada pohon duku melainkan daerah Komering (Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Ogan Komering Ilir) serta beberapa wilayah lain yang berdekatan di Sumatera Selatan. Duku adalah tumbuhan identitas untuk Provinsi Sumatera Selatan. Duku (L. domesticum var. duku) umumnya memiliki pohon yang bertajuk besar, padat oleh dedaunan yang berwarna hijau cerah. Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Musim ini dapat berlainan antar daerah, namun umumnya terjadi di sekitar awal musim hujan.
Banyak pedagang buah, terutama di Jakarta memalsukan buah duku, dengan menulis dipapan darurat mereka " Duku Palembang Asli = Duku Komering ". Padahal, rasa dan jenis buah duku itu sendiri, berbeda-beda di setiap daerah. Buah duku yang berasal dari OKU tidak sama rasa dan jenisnya dengan buah duku dari OKI. Duku yang berasal dari OKU khususnya dari Desa Rasuan OKUT, berkulit tipis, sedikit bijinya dan manis rasanya. Bahkan sekitar tahun 2000-an, Dinas Perkebunan Palembang, sempat melakukan penilitian terhadap jenis buah ini. Sample duku diambil dari berbagai daerah, hasilnya duku Komering Rasuan merupakan duku terbaik, baik dari rasa, kulit serta jenisnya.
Pertumbuhan pohon duku sangat lamban. Dalam kondisi yang sangat optimal, umur 10 sd. 15 tahun baru akan mulai berbuah. Dalam kondisi yang kurang bergitu menguntungkan, pada umur-umur tersebut, tanaman baru akan mencapai ketinggian antara 3 sd. 5 m. dan belum berbuah. Tanaman yang terhambat pertumbuhannya tersebut, baru akan berbuah pada umur di atas 20 sd. 25 tahun. Tetapi tanaman duku akan dapat mencapai umur produktif ratusan tahun.
Pemetikan dilakukan dengan "merontokkan" butir buah dari tangkainya. Buah yang bisa dirontokkan demikian, pasti yang sudah "masak pohon". Daya tahan buah duku untuk dipasarkan menjadi sangat rendah. Buah duku sangat rentan dengan udara panas, Karena itulah pemasaran buah duku yang dimasukan didalam peti ( kotak papan yang berisi sekitar 16kg-18kg/per peti), harus segera dibuka untuk menghindari kulit duku berubah menjadi hitam. Bagi mereka yang sudah kenal akrab dengan buah duku ini, kulit duku yang sudah berubah kehitaman justru bertambah manis rasanya, namun rata-rata pembeli tidak mengetahuinya.
Duku dikenal dengan banyak nama, seperti langsat, langseh, langsep, lansa (Mal.); lansones, lanzone, lanzon, dan buahan, (Fil.); langsad, longkong (Thailand); lòn bon dan bòn bon (Vietnam); langsak, duku (Burma); serta gadu guda (Srilanka). Dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai langsat dan duku.
No comments:
Post a Comment