Thursday, 12 March 2015

Pemarah, Benci dan Dendam


Hasil gambar untuk marah

Adakah kepuasan batin yang di dapat dengan melontarkan kemarahan, dendam dan kebencian? Apa enaknya marah, benci? Dalam konteks apapun, emosi yang membludak, tak tertahankan, tak akan mampu membuat seseorang hidup lebih nyaman. Ibarat membawa barang busuk kemana-mana, tentu saja akan membuat hidup menjadi lebih berat.

Andai saja kita jujur, niscaya benci dan dendam membuat hatimu panas terbakar amarah, menghilangkan ketenangan hatimu, membuatmu bersikap tidak karuan, menghilangkan seleramu ketika berjumpa dengan seseorang yang engkau benci. Coba pertimbangkan, apakah itu menguntungkan atau bahkan merugikan dirimu?

Seseorang yang memiliki sifat gampang marah, tersinggung, akan terbiasa memelihara dendam dan kebencian. Sifat yang menyebabkan ketidakseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri juga lingkungan sekitar, sangat sulit sekali memaafkan kesalahan orang lain, kurang toleransi dan rasa kasihan. Ia hanya hidup untuk mengembalikan masa lalu, gagal merubah keadaan yang tak mampu diubah. 

Kemarahan tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali permusuhan. Orang yang terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, hardikan, sulit mendapatkan tempat yang baik di hati orang lain. Jangan berharap setelah marah hati menjadi puas, lega, yang tertinggal cuma penyesalan, sedangkan orang yang di marahi bisa jadi melampiaskan dendam dalam bentuk lainnya.Hanya karena sulit menjaga lisan/lidah, mewariskan dendam berkepanjangan. Begitu banyak cerita menyeramkan akibat memarahi orang lain, berujung kematian. 

Allah SWT mendorong kita untuk menjadi pemaaf, bukan menjadi manusia pembenci,pemarah
“Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk meninggalkan saudaranya lebih dari tiga malam. Keduanya juga saling bertemu, tetapi mereka tidak saling mengacuhkan satu sama lain. Yang paling baik diantara keduanya yang terlebih dahulu memberi salam”. 
(HR. Muslim)

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim". (QS. Asy Syuura)

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(QS. Ali Imron)

Demikian tinggi nilai-nilai bagi orang pemaaf dihadapan Allah, DIA ingin mendidik kita menjadi hamba yang sabar, ikhlas dan berkualitas tinggi. Kemarahan, benci, dendam akan membelenggu seseorang dari usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sesungguhnya, tidak ada yang tidak bisa dirubah di dunia ini selagi ada kemauan. Apabila belajar menjadi orang pemaaf membuatmu sulit, hanya dengan banyak mengingatNYA atau zikrullah, hati akan menjadi tenang. Orang-orang yang bisa melepaskan diri dari belenggu sifat-sifat pemarah, dendam, dan pembenci akan memperoleh ampunan Allah dan kebahagiaan surga. . Dari Abu Hurairah R.A., Rasulullah saw bersabda, "Orang yang hebat itu bukanlah orang yang kuat pukulannya, sesungguhnya orang yang kuat adalah yang mampu mengekang hawa nafsunya ketika marah." (H.R. Bukhari dan Muslim)

No comments:

Post a Comment