Monday, 7 July 2014

Belajar Dari Kesalahan


Sering orang menganggap, belajar dari kesalahan orang lain lebih mudah dan murah harganya daripada belajar dari kesalahan diri sendiri. Ketika orang lain berbuat salah, kita lebih mudah menanggapi, lebih perduli terhadap  salah mereka, bahkan lebih enak mencemooh serta menasehati. Lalu bagaimana bila diri sendiri yang berbuat salah, akan mudah-kah kita mengakui bahwa kita telah melakukan kesalahan? Faktanya, kita cenderung mencari celah menyalahkan orang lain sebagai penyebabnya, dan kadang berusaha bersembunyi di balik kesalahan itu, meskipun orang lain telah menunjukan dimana letak kesalahan kita.

Mengakui bahwa diri sendiri telah berbuat salah, menjadi langkah penting dalam belajar tumbuh dan berkembang, serta tahap perbaikan diri. Mungkin pada mulanya kita kesulitan untuk koreksi dan menasehati diri sendiri. Keinginan menyalahkan orang lain serta menjauhkan diri dari setiap pelajaran yang berharga, ternyata malah tidak membuat kita makin bijaksana. Tetapi jika kita berani berdiri dan jujur berkata " ini adalah kesalahanku dan aku harus bertanggung jawab", kemungkinan pembelajaran akan bergerak kearah kita. Menerima bahwa kita sudah berbuat salah, tidak akan membuat kita tidak layak di hargai, tidak akan menjatuhkan harga diri kita di mata orang lain, sebab bentuk penghargaan itu hanyalah sebuah rasa, rasa yang tidak semuanya sama dimiliki setiap orang, relatif sekali.

Tantangan lain yang membuat kita tidak jujur mengakui kesalahan adalah karena rasa malu dan ketakutan. Rasa malu yang di kombinasikan dengan keniscayaan,  membuat orang menyerah pada tujuan-nya, hingga membuat diri tidak siap akan kesalahan dan kegagalan yang akan dihadapi dalam perjalanan meraih apa yang mereka inginkan. Hilangnya rasa percaya diri inilah makin merobohkan keyakinan dan keberanian untuk mencoba lagi. Padahal, makin menantang tujuan, makin sering dililit kesulitan, maka semakin kita akan bergantung pada kemampuan untuk mengatasi dan belajar dari kesalahan diri sendiri. Untuk berubah, kita memerlukan komitment pada diri sendiri, perlu keterlibatan orang lain, baik saran, pelatihan sebagai pendukung, agar kita lebih objektif mengidentifikasi nilai dan norma, serta menghindari penyangkalan komitment yang sudah dibuat.

Kita tidak pernah diajarkan cara untuk bangkit sebelum terjatuh. Dan kita tidak akan pernah merasakan mendapat hadiah sebelum belajar dari kegagalan. Hadiah itu tidak selalu manis, hadiah yang terasa pahit akan menjadi manis bila kita menemukan bahwa pelajaran dari pengalaman mengecewakan terbukti sangat berharga. Bagi siapa saja yang pernah menemukan sebuah identitas diri yang lebih dalam, hal itu tidak didasarkan pada kurangnya kesalahan tetapi pada keberanian, kecerdasan penuh kasih, komitmen dan kreativitas. Hidup adalah tempat yang menakutkan, tidak aman, bila tidak pernah mendapatkan masalah, tidak pernah melanggar aturan dan tidak pernah mengambil risiko. Cara terbaik belajar dari kesalahan adalah, berusaha menempatkan diri dalam situasi dimana kita dapat membuat kesalahan yang menarik, lalu berusaha berlaku jujur mengakui semua, dan harus berani membuat perubahan

Kita semua tidak bisa menghindari kesalahan, jika kita belajar dari yang sekarang, maka kita juga akan dapat belajar dari masa depan. Kemajuan tidak akan menjadi garis lurus jika tidak mau belajar, dan bila terus belajar, akan membuka peluang lebih banyak keberhasilan daripada kegagalan. Kita semua adalah produk masa lalu, tapi bukan berarti kita harus terpenjara karenanya. 

Simaklah seperti kata orang bijak berikut ini :
 " Jika kita melepaskan masa lalu, kita tidak akan pernah belajar dari kesalahan kita." 
" kita tidak belajar dari pengalaman ... kita belajar dari merenungkan pengalaman". 

Kadang-kadang diragukan adalah kebalikan dari iman, tapi kadang-kadang diragukan bisa menjadi jalan menuju iman. 
Kadang-kadang kelemahan adalah kebalikan dari kekuatan, tapi kadang-kadang kelemahan bisa menjadi jalan menuju kekuatan. 
Kadang-kadang kecanduan adalah kebalikan dari ketenangan hati, tapi kadang-kadang kecanduan bisa menjadi jalan menuju ketenangan. 
Kadang-kadang perselingkuhan adalah kebalikan dari kesetiaan, tapi kadang-kadang perselingkuhan bisa menjadi jalan menuju kesetiaan. 
Kadang-kadang kegagalan adalah kebalikan dari kesuksesan, tapi kadang-kadang kegagalan bisa menjadi jalan menuju sukses. "
- David W. Jones,

a mistake is only a mistake if you don't learn from it
Teruslah bergerak agar bisa tumbuh dan berkembang
Selamat Berkarya

No comments:

Post a Comment