Selalu ada sisi menarik setiap kali melewati kegelapan. Mungkin saat itu menyapa, layaknya berjalan dalam gelap namun bukan gelap yang sebenarnya. Seperti halnya diwaktu tak bercahaya, seakan ada sinar membias warna.
Dan, setiap dari kita pasti pernah mengalaminya, dihujani berbagai kejutan-kejutan yang menyesakan dada, menghanyutkan. Hingga periode antara gelap dan terang menjadi perjalanan waktu dari tulisan diri, untuk sebuah pengalaman, perbaikan atau malah jadi bahan tertawaan buat diri sendiri.Buya Hamka pernah berpesan dalam salah satu tausyiahnya Pegangan Hidup
"Apabila orang gelisah pikirannyapun sudah tertumbuk , jalan untuk maju sudah tidak ada lagi. Padahal dalam kehidupan itu manusia tidak akan berjalan diatas jalan yang datar saja yang bertaburkan kembang. Kehidupan itu mendaki, menurun, melereng , berenang, melewati ombak dan gelombang.Itu pasti dalam hidup. Kusut , tak ada kusut yang tak selesai. Keruh, tak ada keruh yang tak jernih. Apabila pikiran kita telah susah lebih dulu maka gelaplah jalan yang akan kita tempuh kemuka dalam kehidupan ini."
Kesulitan disaat memulai menegakkan kebenaran, tegar ditengah gelombang kemaksiatan, kokoh ditengah arus kebohongan dan kepalsuan. seperti orang yang menggenggam bara api. Sisi kanan kiri depan belakang ikut menghantam, kalau bukan karena kasih sayang Allah dan iman yang menyelamatkan, bagaimana mungkin diri kita aman dari arus yang menghanyutkan. Terlalu banyak yang belum kita ketahui tentang hidup ini. Rahasia hidup layaknya sebuah rahasia hati yang tidak bisa diselami oleh akal pikiran, selain Allah.
Kita hanyalah pemain dari sebuah drama, menyusun berbagai kisah lalu menjalaninya, kemudian menutupnya dengan segala jenis ending, diatas taqdir-Nya. Mungkin tak lagi bisa dihitung dengan jari berapa kali kita harus menutup ending cerita menyedihkan. Berbenah diri adalah satunya jalan terbaik daripada menyalahkan keadaan, orang lain atau memojokkan diri sendiri. Akan ada waktunya malam berganti fajar, seiring datangnya mentari pagi. Bukankah setelah kesulitan akan ada kemudahan. Berpikirlah sejenak, bahwa semua ketentuan-Nya itu baik. Selagi masih ada waktu, kita masih punya harapan dan menitip doa agar bisa menyusun kisah kita dengan ending yang baik, indah dalam pandangan-Nya. Semoga