Lebaran Idul Fitri menjadi salah satu moment silaturohim paling berharga bagi semua umat Islam. Kedatangannya selalu dinantikan dengan beragam sajian dan serba baru. Kenapa harus baru?. Setelah berpuasa penuh hampir sebulan, menahan hawa nafsu, umat Islam seperti kembali fitrah ( bagi mereka yang ikhlas berpuasa dan beramal ibadah ), tidak terkecuali puasanya bolong-bolong. Hampir secaara keseluruhan membeli yang serba baru, baju baru, mobil baru, dsb
Berhemat sebelum lebaran bukan perkara gampang. Biasanya disaat berbuka puasa ada saja menu khusus yang wajib di sajikan, belum lagi makanan ringan dan minuman, yang bisa jadi menggerogoti kantong setiap harinya. Menu makan minum tidak seperti hari biasanya ini (selain bulan Ramadhan), membuat sebagian orang lupa diri mengikuti hawa nafsu. Akhirnya setelah Ramdhan, kehabisan dana sebab sibuk bayar utang sana sini.
Puasa dan Lebaran memang sesuatu yang istimewa, dan ini bukan berarti mewajibkan kita mengikuti gaya hidup orang lain dengan membeli barang serba mahal, makan minum special, dan mempersiapkan kue kering dan kue basah lebaran sesempurna mungkin. Bukankah Allah mengajarkan kita untuk hidup sederhana, tanpa berlebih-lebihan mengikuti gengsi. Lagipula kita sendiri yang menikmati kesulitannya akibat tak bisa berhemat saat Ramadhan dan Lebaran.
Persiapkan secara matang dana khusus untuk moment istimewa ini. Mudik atau tidak, berusahalah masih ada uang banyak dikantong setelah lebaran. Jangan sampai, pulang mudik harus membebani orang tua dan keluarga. Puasa bukan memaksa kita untuk makan minum berlebih-lebihan, Lebaran tidak mengajari kita untuk bermewah-mewahan. Hikmah puasa dan lebaran agar kita senantiasa dalam keadaan hijrah.Bukan hijrah gonta ganti barang serba baru, namun Hijrah berubah sikap, perilaku, keimanan kearah yang lebih baik lagi. Bila hijrah hanya disaat puasa saja, akhirnya mesjid jadi sepi, iman berlari sana sini. Semoga Berkenan
No comments:
Post a Comment