Tuesday, 28 August 2012

Top Handphone - Cellphone Agustus 2012





Monday, 27 August 2012

Pesona Wisata dan Kerajinan Besi Putih Khas Morotai


Terkait rencana pemerintah yang berkomitmen mengembangkan wisata sejarah di Pulau Morotai, Kabupaten Morotai, Maluku Utara. Pulau yang pernah dijadikan pangkalan angkatan udara sekutu ini akan dijadikan cagar wisata budaya dan sejarah.  Pulau Morotai di Maluku Utara menyimpan pesona kecantikan pantai, kekayaan bawah laut, dan kaya akan sejarah. Terutama, sejarah tentang Perang Dunia ke II. 


Pulau Morotai dikelilingi oleh lautan yakni Samudera Pasifik, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, dan Selat Morotai. Jumlah pulau-pulau kecil yang terdapat di Kepulauan Morotai adalah sekitar 33 pulau dengan 7 pulau berpenghuni. Bagian wilayah Morotai Barat dan Selatan menjadi pesona panorama alam bawah laut, seperti di Pulau Dodola. Pulau Dodola terbagi menjadi dua, yaitu Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil dengan keindahan pasir putih nan halus dan lautan yang biru menawan. Jika sedang surut, kedua pulau ini terhubungkan oleh pasir putih.

Morotai juga memiliki Kerajinan tangan Besi Putih, Kerajinan tangan ini dihasilkan dengan memanfaatkan sisa-sisa perlengkapan tempur PDII yang banyak terdapat di sana. Biasanya sisa-sisa perlengkapan tempur itu diolah menjadi kalung, cincin, gelang, pisau komando dan beragam jenis lainnya. Besi Putih berbahan dasar besi putih yang mengandung unsur logam mulia sebesar 0,8 persen sehingga tidak mudah berkarat

Sumber lain mengatakan, Besi putih merupakan campuran beberapa jenis logam, mempunyai permukaan yang lebih mengkilau jika dibandingkan dengan perak atau monel. Selain itu kelebihan souvenir besi putih adalah dijamin anti karat, apabila terkena air maka permukaan semakin berkilau, yang kualitas A bahkan susah dibedakan dengan perhiasan dari bahan emas putih. Beberapamodel terbaru gelang kualitas A mengkombinasikan dengan warna emas, dan dijamin ekslusif dan tidak luntur. 

Saya sendiri menyukai dan mengkoleksi kerajinan besi putih khas Morotai ini. Baik berupa cincin, gelang, kalung oleh-oleh dari keluarga yang sempat bekerja di Halmahera Selatan. Perhiasannya seperti emas putih dan ada juga dikombinasikan warna kuning tembaga dan titanium. Tidak mudah lecet dan jika terkena air semakin berkilau, lebih nyaman dipakai dibanding logam mulia asli. Bagi yang tertarik dengan perhiasan ini, baiknya berhati-hati dengan barang palsu sejenis yang banyak dijual dipasaran. Saya sering menemukan pedagang perhiasan besi putih di Jakarta yang memalsukan perhiasan besi putih, sekilas tampak mirip tapi palsu. Biasanya gelang besi putih asli Morotai kualitas A dijual diatas Rp.250rb-an (harga di Morotai) dan harga tersebut bisa lebih tinggi jika kita membelinya di luar daerah Morotai.

Berikut pesona wisata di pulau Morotai :
( berbagai sumber )

Sunday, 26 August 2012

Ada Pertemuan dan Ada Pula Perpisahan ( Hikmah Lebaran)

Setelah hampir sebulan penuh berpuasa, lebaran Idul Fitri menjadi moment berharga bagi kita semua. Pertemuan lebaran yang hanya kita temui satu tahun sekali tersebut, dimanfaatkan untuk saling silaturahim dan berma'af-ma'afan satu sama lain. Selama sebelas bulan kita menanti hari lebaran, selama itu pula mungkin ada jarak dan gejolak yang merangkai kehidupan. Dua sisi kehidupan antara perselisihan dan perdamaian, menjadi bagian cerita yang tidak terpisahkan dari kehidupan seorang anak manusia.


Tidak bisa dibayangkan jika selama setahun (12 bulan) tidak ada waktu berharga semacam ramadhan dan lebaran. Berapa banyak kesalahan dan kekhilafan yang kita perbuat antar sesama manusia?Ya, Allah memang punya kuasa, Allah pengatur semesta. Tak mesti kita mencari tahu kenapa dan mengapa Allah hanya menitipkan ramadhan dan lebaran hanya satu tahun sekali, yang perlu kita pahami bagaimana caranya memanfaatkan moment tersebut dengan sebaik-baiknya.

Seringkali kita mungkin bertanya-tanya, mengapa hanya waktu lebaran saja seperti ada keindahan maha penting dalam berma'af-ma'afan, lalu mengapa kita tidak menganggap bahwa setiap hari kita bisa berlebaran, saling silaturahim dan membuat kedamaian tanpa perlu selalu berselisih paham?. Mungkin kita tidak bisa menjawabnya, mungkin pula kita menemukan jawabanya didalam hati masing-masing.

Seperti kata orang bijak " Manusia itu terlahir dari sebuah hubungan kasih sayang tapi mengapa manusia senang menimbulkan perselisihan". Kita terlahir dengan kesempurnaan, diberi akal pikiran akan tetapi kita sering bertindak dengan menampik akal pikiran kita sendiri, menepis kesempurnaan yang dititipkan sang Pemilik kehidupan.Berapa banyak lagi titipan Allah yang kita sia-siakan, berapa lama lagi kita mengisi dunia ini dengan tingkah polah kita yang tidak beraturan? Wallahualam

Keistimewaan Lebaran dibanding bulan-bulan lainnya, mungkin dikarenakan sebelumnya ada moment Ramdhan dengan sebulan penuh berpuasa. Sebulan kita merasakan ujian menahan haus dan lapar, hanya sebulan. Namun kita sering lupa bahwa setiap hari diri kita ditempa oleh ujian dan ujian. Kita belajar memahami meski sering tidak sehati, kita belajar memaafkan meski berat, kita belajar menyayangi meski tersakiti, kita belajar menahan kerinduan karena jarak yang memisahkan, belajar dan terus belajar.

Saat Lebaran kita dipertemukan, mungkin saja kita sangat jarang bertegur sapa dengan tetangga sebelah rumah, ada pula kita terpisah jauh dengan sanak keluarga, serta mungkin juga sebelum lebaran ada serpihan hati yang terkoyak karena lisan dan tindakan. Ya, Lebaran mempertemukan semuanya jika saja kita bijak memanfaatkan moment tersebut dengan menyambung kembali tali kasih persaudaraan dan persahabatan, sebab kita tidak pernah tahu apakah lebaran selanjutnya kita masih dipertemukan atau malah ditinggalkan, meninggalkan yang berujung perpisahan.

Lebaran selalu menyisakan dua waktu, ada pertemuan dan ada perpisahan, tapi itulah kepastian hidup. Kita berkumpul kembali diwaktu lebaran dan kembali berpisah diwaktu yang sama. Detik ini, menit ini ada tetangga, keluarga, musuh kita yang bersilaturahim, detik/menit berikutnya mereka beranjak pergi dari kita. inilah garis waktu, garis hidup yang mengisi bagian dari sisi kehidupan kita yang lain. Kita menangis dipertemukan dan kita menangis ketika lebaran-pun usai. Semuanya menjadi kenangan yang entah kapan bisa berawal kembali. Ada waktu datang untuk bertemu dan ada waktu pergi untuk berpisah dan ada damai untuk airmata. Setitik doa dan spirit yang tersisa " Tuhan pertemukan aku dengan ramadhan dan lebaran berikutnya" Amiin

Tuesday, 14 August 2012

Tradisi dan Sebutan Lebaran Idul Fitri di Beberapa Negara di Dunia

Umat Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga. Tradisi mudik dan pulang kampung merupakan moment jelang lebaran. Idul Fitri adalah hari raya umat Islam sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah.Biasanya pada tanggal tersebut, umat Islam melakukan shalat Ied bersama-sama di mesjid, di lapangan jika area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah. 
Penentuan 1 Syawal yang bervariasi/berbeda di setiap daerah dan negara berdasarkan peredaran bulan tersebut, karena itulah Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Di Indonesia sendiri, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.
Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Di mesjid dan dijalan raya, gema takbir berkumandang menandakan hari kemenangan dimulai setelah 30 hari berpuasa Ramadhan. Sebelum  menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan pokok, atau juga bisa berupa uang. Jika zakat dibayarkan setelah shalat Ied hukumnya shodaqoh bukan zakat. Tujuan dari zakat fitrah sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Setekah Shalat sunnah Ied 2 rakaat di sertai Khutbah dan dilanjutkan doa, kaum muslimin saling bermaaf-maafan, silaturahim/ khalal bi halal dengan sanak keluarga dan tetangga, kadang ada juga yang melakukan ziarah kubur. Hidangan khas lebaran Indonesia berupa ketupat, opor ayam/kuah ketupat dan macam jenis kue kering dan kue basah.

Bagaimana tradisi Lebaran Idul Fitri di beberapa negara?

- Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Tuhan.Disini juga ada tradisi mudik dan pulang kampung serta pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.

-Di Filipina, sebagian besar masyarakat tidak begitu familiar dengan perayaan ini,disebabkan umat muslim disini tidak sebesar di Indonesia. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.

- Di Bangladesh, India, dan Pakistan (Asia selatan), malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.

Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. Didalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua.

Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, jika mampu. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh arti.

- Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

- Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan.

Di Iran. Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan acara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.

- Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin disana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.

- Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.

Di Amerika Utara. Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak masyarakat tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Masyarakat menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon.

Berikut ini sebutan Lebaran / Idul Fitri dibeberapa negara :

Idul Fitri, Hari Lebaran (Indonesia); Hari Raya Puasa, Hari Lebaran, Aidilfitri (Malaysia, Singapore, Brunei); Wakas ng Ramadan, Hari Raya Puasa (Philippines); Nonbu Perunaal (Tamil) Riyoyo, Riyayan, Rozar Eid Bengali, Ngaidul Fitri (Javanese); Boboran Siyam (Sundanese); Uroë Raya Puasa (Acehnese); Rojar Eid (Bangladesh); Ramazan Bayramı, Şeker Bayramı, Küçük Bayram (Turkish); Orozo Mayram (Kyrgyz); Rozi Heyt (Uyghur); Eid Nimaz (Sindhi); Korite (Senegal); Id (Uganda); Sallah (Hausa); Kochnay hi supAkhtar (کوچنی اختر) (Pashto); Eid-e Sa'eed-e Fitr (The Mirthful Festival of Fitr, Persian); Choti Eid (Urdu); Meethi Eid (Urdu); Cheriya Perunnal (Malayalam); Ramazanski bajram (Bosnian); Bajram (Albanian); Cejna Remezanê (Kurdish); Ramazanski bajram (Croatian); Рамазански бајрам (Serbian); Рамазан Байрам (Bulgarian);Ciid Yare (Somali); Id al-Fater (Ethiopia) 
(berbagai sumber n wikipedia)